MANGUPURA, BALIPOST.com – Digelarnya tajen di wilayah Penarungan, Mengwi, Sabtu (9/5) viral di media sosial. Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Badung AKP Laorens R. Heselo angkat bicara.
Ia mengatakan pihaknya mengedepankan upaya preemtif dan preventif. “Hasil penyelidikan kami, kebetulan warga di sana ada upacara melaspas, rencananya ada kegiatan itu (tajen). Tapi sebelum dimulai (tajen-red), sudah kami bubarkan. Foto tajen yang beredar di medsos beda dengan di lokasi sebenarnya,” tegas AKP. Heselo.
Ia mengatakan jumlah bebotohnya sekitar 10 sampai 15 orang. Mungkin di tempat lain ada tindakan tegas dari kepolisian, namun menurut Kasatreskrim, Polres Badung hanya sebatas memberikan imbauan atau tindakan preemtif. “Sesuai arahan pimpinan dalam pelaksanaan imbauan pemerintah yaitu social distancing, polisi dapat melakukan tindakan keras namun terukur. Tentunya mengedepankan langkah-langkah preemtif dan preventif. Jika tindakan preemtif diindahkan, kenapa harus kita lakukan represif,” tegas perwira asal Papua ini. (Kerta Negara/balipost)