BANDUNG, BALIPOST.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan di Jawa Barat, termasuk Bandung, untuk memutus penyebaran COVID-19. Agar perekonomian masyarakat tetap berjalan, terutama di pasar tradisional, salah satu solusi yang ditawarkan adalah pasar digital.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mendorong penerapan pasar jenis ini. Mendag mengutarakan pemberlakuan PSBB di Jabar membuat setidaknya aktivitas sosial hanya berjalan 30 persen. Tapi, Mendag menegaskan perekonomian masyarakat harus tetap berjalan, terutama keberadaan pasar tradisional.

Baca juga:  Denpasar Laporkan Tambahan Kasus Transmisi Lokal COVID-19

Agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 di pasar, Agus Suparmanto pun memberikan bantuan berupa bilik antiseptik, wastafel, tangki air, cairan antiseptik, masker, sarung tangan, hingga sabun cair untuk 54 pasar tradisional di Jabar. Pihaknya pun akan memfasilitasi pelaksanaan rapid test ataupun PCR tes bagi para pedagang pasar.

Tak hanya itu, pihaknya pun mendukung program pasar digital Jabar, agar aktivitas fisik di pasar tradisional bisa berkurang.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah 500 Orang, Korban Jiwa Capai Belasan Orang

Sementara itu, Ridwan Kamil menyatakan pasar tradisional yang bertransaksi dalam jaringan atau online bisa menjadi the new normal, khususnya bagi warga Jabar. Para pedagang pun diminta menyesuaikan diri dengan sistem perdagangan era 4.0.

Gubernur menambahkan menjadi tugas negara untuk melatih dan memfasilitasi yang masih gagap teknologi, supaya lini ekonomi dari pasar tradisional sampai mal memaksimalkan konsep digital. Menurutnya, saat ini sudah lebih dari 10 pasar siap melaksanakan digitalisasi.

Baca juga:  Sukseskan UHC, Perbekel Diminta Gerilya Daftarkan Warga ke BPJS Kesehatan

Selain digitalisasi, Mendag pun memastikan keamanan persediaan pangan di Jabar, terutama gula putih ke gudang Bulog. Mendag menegaskan pekan depan harga dan persediaan gula putih di Jabar sudah aman.

Tak hanya itu, dirinya pun memastikan keamanan pengukuran bahan bakar minyak ke depot Pertamina. Hal tersebut agar masyarakat mendapatkan BBM dengan takaran yang tepat. (kmb/Bandung TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *