SURABAYA, BALIPOST.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya diprediksi diperpanjang. Namun, Pemprov Jawa Timur (Jatim) masih akan melakukan observasi 2 hari terakhir.

Observasi ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan PSBB selama 14 hari yang mulai dilaksanakan sejak 28 April. Jika masih terjadi tren peningkatan kasus, PSBB Surabaya Raya kemungkinan diperpanjang.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, berdasarkan survei kasus COVID-19 yang dilakukan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dua daerah yakni Gresik dan Sidoarjo menunjukkan perkembangan kasus covid-19 cukup datar. Namun, peningkatan kasus justru terjadi di Surabaya yang mencapai 592 kasus.

Baca juga:  Atasi Kekurangan Tenaga, Bhabinkamtibmas Dilatih Jadi Petugas Tracing

Data statistik perkembangan COVID-19 di 3 daerah tersebut akan jadi pedoman, apakah PSBB akan diperpanjang atau tidak.

Sementara itu, tim survailans Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) mengusulkan agar pelaksanaan PSBB Surabaya diperpanjang 14 hari lagi. Hal ini berdasarkan jurnal tentang masa infeksi virus corona bisa mencapai 25 hari.

Selain itu, menurut dr. Windhu Purnomo, usul perpanjangan ini menilik hasil yang tak bagus dari pelaksanaan PSBB Surabaya raya hingga hari ke-11. Hal itu disinyalir karena kurang disiplinya masyarakat menaati physical distancing dan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga:  Dari MIT Tak Membangun Kampus Teknologi di Bali hingga Penendang Sesajen Ditangkap

untuk data jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim, kumulatifnya mencapai 1.281 kasus dengan jumlah 227 orang sembuh. Sementara yang dirawat 913 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 141 orang. (Feri Saputra/Surabaya TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *