SURABAYA, BALIPOST.com – Penelusuran untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terus dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terus melakukan tracing untuk menemukan warga yang terkonfirmasi COVID-19.
Menurut perempuan yang akrab disapa Risma ini, terdapat 16 klaster yang sudah dideteksi. Ia pun merinci klaster tersebut. Yakni, pertama dari luar negeri.
Kedua, area publik sebanyak sembilan lokasi. Ketiga, klaster Jakarta dan tempat kerja berjumlah tiga lokasi. Kemudian, klaster seminar dan pelatihan ada dua. Terdapat juga klaster perkantoran berjumlah dua dan asrama.
Wali Kota Risma mengatakan ketika ada warga yang positif, belum tentu orang tersebut masuk dalam kategori klaster baru. Dari 16 klaster itu, Risma merinci jumlah pasien terbaru per tanggal 9 Mei 2020.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.957 orang, terdiri dari 153 rawat inap dan 587 rawat jalan. Kemudian yang sudah selesai dipantau sebanyak 2.217.
Sementara itu, pasien yang terkonfirmasi COVID-19 ada 667 pasien. Dari angka tersebut, 343 di antaranya tengah dirawat inap dan 144 orang rawat jalan. Sedangkan pasien sembuh mencapai 100 orang.
Dari jumlah itu, Risma menambahkan orang dalam risiko (ODR) mencapai 4.818 orang. Terdiri dari 210 masih dipantau, selesai dipantau 4.548 orang. Sedangkan naker migran, selesai dipantau 11 orang dan masih dipantau 49 orang. (Stady Setya/Surabaya TV)