SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penanganan berbagai masalah di Desa tidak dapat dijanjikan untuk segera diselesaikan. Tetapi penanganan ini harus diselesaikan secara bertahap dengan skala prioritas jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Demikian disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ketika melakukan bedah desa ke-30 di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Senin (19/6). “Kami tidak menjanjikan semua selesai, tetapi secara bertahap dan skala prioritas. Tetapi masalah kemiskinan harus segera ditangani,” ujar Bupati Suwirta.
Bersama segenap jajaran OPD dilingkup Pemkab Klungkung, Bupati Suwirta melihat lebih dekat potret Desa yang terbagi menjadi tiga dusun ini. Diantaranya Dusun Tengah, Dusun Kawan dan Dusun Kajanan. Terkait masalah sosial, Bupati Suwirta mengunjungi sejumlah KK miskin. Dimana dua diantaranya berada ditengah tegalan.
Bahkan, untuk menjangkau lokasi pemukiman warga ini Bupati bersama jajarannya harus melewati jalan setapak penuh lumpur sejauh kurang lebih 100 meter. “Ada empat (4) KK yang kita temui dan di tahun 2018 harus dikasi bedah rumah semua termasuk anak-anaknya yang putus sekolah harus disuport untuk pemberantasan buta aksara,” sebutnya.
Di bidang kesehatan, Bupati menemukan warga penderita lumpuh, cacat fisik dan cacat mental. “Masalah kesehatan kita tugaskan dinas kesehatan untuk menindaklanjuti terkait penderita cacat fisik dan cacat mental ini,” ujarnya.
Disamping itu, dibidang pendidikan Bupati juga menemukan sekolah tanpa tembok penyengker termasuk sejumlah mebelair yang masih rusak. “Selain fisik, masalah SDM (Sumber Daya Manusia) juga masih kurang,” sebutnya.
Di sisi lain, potensi dan sumber daya alam di Desa Timuhun juga menjanjikan. Salah satunya destinasi wisata puncak jati. Dimana pemandangan yang tersaji dari atas bukit ini sangat menawan. Dari sini pengunjung disajikan hamparan sawah luas dan kota Semarapura dari kejauhan.
Selain destinasi wisata, Timuhun juga menyimpan satu sumber daya alam, yakni sumber mata air manik tirta. Mata air yang berada disekitar pura Manik Tirta ini memiliki debit air sekitar 5 liter/detik. “Kita akan kaji agar bisa diangkat untuk PAM Desa,” ujar Bupati Suwirta.
Di hari yang sama, Bupati Suwirta juga melakukan bedah desa di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan. Pada bedah desa ke-31 ini, Bupati tidak terlalu banyak menemukan permasalahan. Tetapi sama dengan di Desa Timuhun, Bupati menyatakan untuk penanganan masalah warga miskin, lansia dan warga dengan gangguan mental permanen harus segera ditangani.
Selain itu, sejumlah warga miskin juga belum memiliki kartu BPJS atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dengan jumlah kuota yang masih tersisa sekitar 4000, Bupati meminta Perbekel untuk segera membuat surat pengantar sehingga bisa ditindaklanjuti. “Perbekel agar segera membuat surat pengantar sehingga warga yang seharusnya dapat jangan sampai hilang,” sebutnya. (adv)