SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pelajar yang sempat tercekik ular piton hingga tak sadarkan diri, Kamis (21/5), akhirnya sudah diperbolehkan pulang. Hasil observasi RSUD Klungkung menyatakan kondisi pasien Gusti Ngurah Bagus Permana (16) sudah cukup baik, setelah diberikan oksigen. Pelajar yang tinggal di Jalan Ratna, Semarapura Klod ini, sempat dinyatakan mengalami hipoksia, hingga kepalanya membiru.
Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Jumat (22/5) mengatakan hipoksia itu, suatu kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia ini berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya dengan cepat. “Itulah sebabnya korban pingsan. Pingsan ini sesungguhnya cara tubuh untuk memperoleh oksigen. Ketika pingsan aliran darah lebih banyak ke otak, sehingga bisa memperoleh oksigen lebih banyak,” jelas dr. Kesuma.
Melihat kondisi pasien dengan wajah sudah membiru, memperlihatkan bahwa ia tercekik oleh lilitan ular piton itu cukup lama. Bahkan, ketika mendapat penanganan, butuh waktu cukup lama untuk memulihkannya agar kembali normal. Pasien sempat mengalami “kesadaran berkabut” cukup lama, seperti orang setengah sadar. Setelah full diberikan oksigen, baru kesadarannya berangsur membaik. Akhirnya nyawanya terselamatkan dari ancaman muat lilitan ular mematikan itu.
“Setelah observasi empat jam, dia sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya sudah pulih. Sudah normal,” tegasnya.
Untuk memulihkan total kondisinya, dia harus beristirahat yang cukup. Jangan pula ulangi kesalahan yang sama. Karena kondisi hipoksia sangat berbahaya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Permana tiba-tiba jatuh di pinggir jalan saat naik motor di depan Pura Dalem Majapahit, Jalan Kresna Lingkungan Pande, Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kamis (21/5) siang. Warga sekitar kaget, karena dia nampak kesulitan bernapas, setelah dililit ular piton di bagian lehernya. Warga sekitar pun bergegas menolongnya.
“Sebagaimana informasi dari adik korban, Gusti Ayu Nopi Permitasari, bahwa korban baru menangkap ular tersebut dan belum sempat dibawa pulang. Rupanya korban sudah sering menangkap ular dan memeliharanya,” kata Kapolsek Kota Klungkung, Kompol Nyoman Suparta. (Bagiarta/Balipost)