SINGARAJA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi melanda kawasan pesisir Kabupaten Buleleng sejak beberapa hari belakangan. Hal tersebut mengakibatkan nelayan, salah satunya di Lingkungan Banyuning Utara takut melaut. Ditengah kondisi demikian, mereka menghabiskan waktu dengan memperbaiki jaring.
Salah seorang nelayan, Kadek Arsana (55) menuturkan gelombang tinggi disertai angin kencang telah berlangsung sejak tiga hari lalu. Kondisi yang demikian memaksa dia bersama nelayan lain untuk sementara tidak melaut. “Karena gelombang tinggi, kami takut melaut,” tuturnya, Kamis (22/6).
Dengan kondisi demikian, secara otomatis penghasilannya nihil. Sembari menunggu situasi alam membaik, sejumlah nelayan memilih untuk memperbaiki peralatan, seperti jaring. “Kalau dipaksakan melaut, khawatir fatal dampaknya. Lebih baik diam dulu,” ungkapnya.
Nelayan lain, Made Rabias menyebutkan gelombang tinggi sudah menjadi fenomena alam tahunan. Itu terkadang berlangsung hingga bulanan. Dirinya pun tak bisa berbuat banyak, hanya pasrah. “Yang bisa dilakukan hanya menunggu gelombang normal lagi. Kalau nyari pekerjaan lain juga sulit,” ucapnya.
Gelombang tinggi, kata pria paruh baya ini biasanya mulai terjadi sejak pukul 09.00 Wita hingga sore hari. (sosiawan/balipost)