SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib sial dialami oleh Gede Hari Satria Wibawa Argapa (29) yang tinggal di Perumahan Satelit Asri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Rumah pria yang sehari-hari bertugas sebagai ajudan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) ini dibobol pencuri pada Kamis (22/6).
Pelaku berhasil membawa kabur sebuah tas berisi batu permata, sebuah HP, cincin kawin, dan uang tunai milik korban. Total kerugian yang dialami korban dari kejadian ini mencapai hingga ratusan juta rupiah.
Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, sebelum kejadian, korban tidak mendapat firasat buruk apapun. Sekitar pukul 07.30 wita, korban curiga setelah melihat jendela di salah satu ruang kamar rumahnya terbuka.
Ketika diamati dari dekat, jendela tersebut terlihat dibuka dengan cara paksa. Curiga rumahnya kemalingan, korban yang dikenal sebagai kolektor dan pebisnis batu permata itu kemudian memeriksa barang-barang berharga miliknya.
Tidak disangka, ruang kamar sudah berantakan. Tas yang berisi batu permata siap jual senilai Rp 75 juta, HP seharga Rp 6 juta, dan cincin kawin milik korban seharga Rp 7,5 juta tidak ada di tempatnya.
Tragisnya lagi, uang sebesar Rp 89,3 juta di dalam almari kamarnya juga raib. Jika ditotal, korban diperkirakan menelan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Buleleng.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Suka Wijaya membenarkan telah menerima laporan pencurian di perumahan Satelit Asri tersebut. Ia mengatakan, dari pemeriksaan korban dan saksi-saksi serta hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), pelaku berhasil masuk ke ruang kamar dengan cara mencongkel jendela menggunakan linggis.
Berbekal bukti dan keterangan di TKP, polisi masih berusaha menangkap pelaku pencurian tersebut. “Benar kita menerima laporan pencurian dan modus untuk sementara pelaku masuk dari jendela di salah satu ruang kamar rumah korban. Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja dan Polres masih melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku,” tegasnya.
Di tempat terpisah Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekkab Buleleng Made Supartawan juga membenarkan stafnya menjadi korban pencurian. Supartawan mengatakan, informasi itu diketahui setelah korban menginformasikan tidak bertugas karena masih mengurus laporan laporan di kepolisian.
Atas kejadian itu, Supartawan mengaku prihatin dan berharap aparat kepolisian segara bisa menangkap pelaku kejahatan tersbeut. “Benar staf kita jadi korban pencurian dan mudah-mduahans aja kasusnya segara terungkap,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)