Aktivitas warga di Ketapang Lampu menaikkan jukung mereka hingga ke jalan lantaran terjadi banjir rob. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah pantai di Jembrana terdampak gelombang tinggi air laut, Rabu (27/5) siang. Dari informasi yang dihimpun, gelombang tinggi menerjang sejumlah pesisir diantaranya di Pengambengan, Perancak dan Banyubiru.

Di Pebuahan Banyubiru, sejumlah bangunan rumah warga yang berada di dekat pantai hancur akibat terjangan ombak. Sementara di Perancak dan Pengambengan, air laut naik (pasang) hingga menggenangi daratan.

“Tadi pagi ombak besar, sekarang air laut banjir sampai di dekat jalan. Jukung-jukung milik nelayan terpaksa di pinggirkan hingga naik ke jalan desa,” ujar Sutono (40), salah seorang nelayan di Dusun Ketapang Lampu, Pengambengan.

Baca juga:  Beri Wawasan untuk Wisatawan, Guide Harus Lulus Uji Budaya

Banjir rob yang terjadi Rabu ini menurutnya lebih besar dari sebelum-sebelumnya. Bahkan air laut meluap hingga hampir menggenangi jalan desa.

Saat ini jalan desa di pinggir pantai Ketapang Lampu itupun tidak bisa dilalui karena digunakan warga untuk memarkir jukung. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun sejumlah bangunan seperti warung milik warga tergenangi air.

Begitu juga pohon-pohon Cemara Laut yang ditanam untuk menghalang ombak juga ikut tergenangi air banjir rob.

Gelombang tinggi juga terjadi di pantai Perancak. Dari informasi di Pantai Ujung Perancak terjangan air laut cukup keras. Bahkan hingga merobohkan tembok pagar sebuah warung lesehan.

Baca juga:  Keliru, Pengelolaan Sampah Selama Ini Timbulkan Sifat Egois

Gelombang air laut juga sampai menerjang hingga ke muara sungai Perancak tempat berlabuh perahu-perahu penangkap ikan (selerek) dan jukung milik nelayan. Sejumlah perahu selerek yang hendak keluar dari Muara Sungai Perancak juga nampak miring akibat gelombang yang cukup tinggi. “Ombak cukup tinggi, sampai masuk ke pekarangan di warung lesehan,” ujar Wayan Subarkah, salah seorang warga yang sedang di lokasi.

Sementara di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru juga mengalami kondisi yang sama. Di pantai yang sudah hancur akibat abrasi selama beberapa tahun terakhir, juga menghancurkan sejumlah bangunan.

Baca juga:  Ratusan Warganya Ditangkap, Pemerintah Tiongkok Diminta Bantu Identifikasi

Sedikitnya ada tiga rumah yang mengalami kerusakan akibat terjangan ombak tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Dari prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana, pada saat gelombang tinggi kemarin tercatat kecepatan angin 9 knots dari arah Barat hingga maksimal 10 knots. Sejak awal, dari BMKG juga telah mengeluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) yang berlaku pada Rabu (27/5) dan Kamis (28/5). Banjir rob ini berpeluang terjadi pada pesisir pantai Selatan Bali termasuk di Jembrana. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *