DENPASAR, BALIPOST.com – Koperasi merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan yang kini turut terdampak COVID-19. Kendati, masih ada koperasi yang mampu mempertahankan usahanya di tengah dampak dari pandemi ini.
Beberapa bahkan ada yang memberikan bantuan kepada para anggota dan masyarakat untuk meringankan beban ekonomi. “Secara khusus untuk koperasi saya minta agar diberikan bantuan stimulus terlebih dahulu, karena program dari Pemerintah Pusat belum ada yang menyentuh koperasi secara menyeluruh. Bali yang pertama memberikan bantuan untuk mendukung kegiatan koperasi ditengah dampak wabah COVID-19 ini, daerah lain belum ada,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam acara penyerahan pemberian bantuan stimulus usaha untuk koperasi di Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (2/6).
Koster meminta stimulus dalam bentuk Bantuan Tidak Terduga (BTT) ini dapat dimanfaatkan dengan cermat. Dengan demikian, benar-benar memberikan manfaat yang optimal kepada koperasi.
Selama ini, koperasi disebut memiliki ketahanan yang tinggi di dalam menghadapi berbagai tantangan situasional. Kemudian, peranan fungsi sosial dari koperasi yang telah berjalan dengan baik di Bali.
Oleh karena itu, peran pemerintah dibutuhkan untuk mendukung keberlangsungan koperasi di Bali di tengah perlambatan ekonomi seperti saat ini. Itu sebabnya, Pemprov Bali merancang kebijakan membantu keberlangsungan usaha koperasi di masa pandemi.
Untuk koperasi binaan kabupaten/kota mendapat bantuan Rp 10 juta, dan untuk binaan Pemprov sebesar Rp 30 juta. “Jangan dilihat dari nilainya, mungkin terasa kecil, tapi setidaknya ada untuk meringankan biaya operasional. Karena seperti diketahui, pemerintah pun kena imbas pandemi ini yang membuat PAD menurun. Bedik ade, bedik kanggoang dum, tapi pang ajak mekejang pade maan duuman,” seloroh Gubernur Koster dengan logat Bulelengnya yang kental.
Di hadapan para penggiat koperasi, Koster juga menyampaikan rencananya untuk mencanangkan ekspor produk-produk lokal Bali, baik produk pertanian maupun kerajinan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga tidak semata-mata bertumpu pada sektor pariwisata.
“Produk-produk kita utamanya hasil pertanian sangat digemari negara-negara lain seperti manggis yang diminati Tiongkok, begitu pula hasil kerajinan perak, emas dan sebagainya,” katanya.
Ketua KSU Nawa Eka Cita Denpasar I Nyoman Sudarsa, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas upaya yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam mendukung keberlangsungan usaha koperasi di Bali. Mengingat ditengah situasi pandemi saat ini, usaha koperasi sangat membutuhkan bantuan likuiditas.
“Karena benar-benar terasa dampaknya, penurunan hampir 50 persen, bahkan lebih. Dengan adanya stimulus ini tentu akan sangat membantu penanganan biaya operasional kami semisal untuk pembayaran gaji, listrik, air, bunga-bunga pinjaman yang juga kami miliki,” ujarnya seraya menyatakan akan mendukung upaya Pemprov Bali dalam memajukan IKM dan UMKM Bali yang juga bisa dilakukan melalui koperasi. (Rindra Devita/balipost)