Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penyebaran COVID-19 belum mereda di Klungkung. Kembali ada penambahan warga yang terjangkit COVID-19 dilaporkan.

Warga tersebut berasal dari Desa Gelgel. Selama ini Gelgel sudah menerapkan aturan ketat terhadap warganya untuk memutus penyebaran COVID-19.

Menurut Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Nyoman Suwirta, dari laporan Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ni Made Adi Suapatni, Kamis (4/6), pasien ini awalnya mengalami gangguan pada saluran kencing. Dia lantas dirujuk ke RS Ganesha. Kemudian dari RS Ganesha dirujuk lagi ke RS Sanjiwani, Gianyar.

Baca juga:  Sempat Kontak dengan Pasien Positif Corona, Segini Jumlah Warga Klungkung Dites Cepat

Namun, sebelum mendapat tindakan operasi di RS Sanjiwani, pasien ini harus menjalani tes swab sebagai standar penerapan penanganan medis. Pertama dites, hasilnya negatif. Tetapi, setelah dilakukan tes swab yang kedua hasilnya justru positif COVID-19.

Ini membuat Dinas Kesehatan kembali harus turun ke lapangan melakukan tracing untuk mengetahui dengan siapa saja dia kontak. “Sejak Rabu malam, dia sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Klungkung,” kata Suwirta.

Baca juga:  Denpasar Catatkan Kasus Sembuh Lebih Banyak dari Kasus Baru COVID-19

Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, menyampaikan pasien ini setelah sampai di RSUD Klungkung kembali menjalani test swab. Namun, hasilnya belum keluar.

Dia sekarang sudah mendapat perawatan dengan baik di ruang isolasi bersama tiga pasien positif COVID-19 lainnya. “Kondisinya sudah cukup baik. Cuman katanya masih merasa nyeri di bagian bawah perutnya, itu sepertinya efek gangguan saluran kencingnya,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Dua Pekan, Jembrana Klaim Sudah "Zero" Kasus COVID-19

Bendesa Gelgel I Putu Arimbawa, saat dihubungi juga membenarkan warganya ada yang positif COVID-19. Belum diketahui dari mana dia tertular.

Sejauh ini, belum diputuskan akan melakukan tindakan terhadap keluarga maupun lingkungan sekitarnya, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus. Pihaknya menegaskan, akan kembali membahas khusus persoalan ini lebih dulu bersama Satgas Gotong Royong dan prajuru Desa Adat Gelgel. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *