Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Walau Bali tengah dilanda wabah COVID-19, kinerja Bank BPD Bali masih terjaga. Di usianya yang ke-58, pencapaian yang diraih BPD Bali hingga akhir April 2020, mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 264 miliar. Demikian diungkapkan Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.

Ia mengatakan selain membukukan laba bersih, total DPK yang berhasil dihimpun oleh Bank BPD Bali mencapai Rp 21.723 miliar atau meningkat 5,14 persen dibandingkan April 2019. Sementara untuk total asset Bank BPD Bali tembus hingga Rp 25.625 miliar atau meningkat  3,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 24.737 miliar.

Meski kondisi usaha di tengah pandemi lesu bahkan turun, dari sisi kredit, namun Bank BPD Bali berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 18.535 miliar. Dari 18.535 miliar tersebut, penyaluran kredit KUR tahun 2020 posisi April antara lain KUR Mikro sebesar Rp 40 miliar dan KUR kecil sebesar Rp 313 miliar. NPL tetap terjaga di bawah 5 persen yaitu 2,91 persen.

Baca juga:  "Tiarap" Dua Tahun Dihantam Pandemi COVID-19, Penjual Terompet Bangkit Kembali

Dengan pencapaian kinerja tersebut, tahun ini dalam rangka HUT ke-58, Bank BPD Bali menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak dengan total Rp 1,6 miliar. Bantuan tersebut disalurkan melalui berbagai bentuk seperti sembako, alat dan bahan kesehatan seperti alat pelindung diri (APD), beasiswa, dan lainnya.

Ia mengatakan Bank BPD Bali sedang mengembangkan layanannya, sehingga tingkat akses layanan perbankan dapat dinikmati seluruh segmen masyarakat. Di tengah Pandemi COVID-19, Bank BPD Bali terus melakukan pengembangan layanan sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah, aman dan nyaman.

“Optimalisasi bisnis, proses secara terus menerus dilakukan pembenahan sehingga kualitas layanan meningkat yang menjadikan jaminan nasabah Bank BPD Bali tetap loyal. Dalam mewujudkan visi agar Bank BPD Bali dapat berkontribusi lebih maksimal ke depan diperlukan inovasi dan transformasi nyata dalam mengadopsi era new normal,” ujarnya.

Baca juga:  E-retribusi Diterapkan di Pasar Ketapean
Jajaran manajemen BPD Bali saat peringatan HUT ke-58. (BP/may)

Sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, ia juga melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat, UMKM dan bersinergi dengan lembaga keuangan yang ada di Bali baik LPD maupun BPR. Selama masa pandemi ini, rencana bisnis bank (RBB) BPD Bali menyesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal dan menyesuaikan dengan tatanan era baru, sehingga bisa berubah.

Ke depannya, Bank BPD Bali akan berkontribusi memperkuat ketahanan pangan yang ada di Bali.

Komisaris Utama Bank BPD Bali Ida Bagus Putu Anom Redhi mengatakan, Covid 19 merupakanan tantangan yang besar bagi perusahaan. Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk memastikan di era Covid-19 tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) yang terdiri dari 11 poin dipastikan tidak ada yang dilanggar. “Meski kondisi pandemi, tapi tata kelola harus tetap berjalan dengan baik,” tegasnya.

Baca juga:  Capai Rencana Bisnis, BPD Bali Jaga Kolaborasi dan Sinergi

Risk atau risiko tentu meningkat dengan adanya pandemic Covid-19. Ia memastikan 8 risiko termitigasi karena risiko menurutnya tidak bisa dihilangkan atau dihindari tapi harus dimitigasi.

Tugas ketiga adalah memastikan dewan direksi melaksanakan seluruh bisnis sesuai dengan aturan internal dan eksternal. Bank adalah industry yang full regulated, semua diatur. Maka selama Pandemi, pihaknya harus melakukan pengawasan lebih intens, dan dewan komisaris bisa berlaku sebagai strategic business partner, memberikan nasehat, saran, memperlihatkan kondisi makro dan mikro ekonomi serta keadaan nasabah. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *