KJG menggelar rapat membahas sikap oknum masyarakat yang menjatuhkan kerja jurnalistik, di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Gianyar, Jumat (5/6).

GIANYAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 berdampak pula pada kalangan jurnalistik. Di tengah upaya untuk memberikan informasi ke masyarakat, kini muncul fenomena oknum netizen yang menghujat karya jurnalistik. Bahkan, muncul tudingan menebar hoax dan membuat berita tidak benar.

Kondisi ini pun mengundang keprihatinan dari kalangan jurnalis, Komunitas Jurnalis Gianyar (KJG). Ketua KJG, Anak Agung Gede Yuliantara, Jumat (5/6), menyesalkan tudingan sejumlah oknum netizen tersebut. Ia pun mengatakan sebenarnya ada jalur hukum yang bisa ditempuh jika kondisi ini terus terjadi.

Menurutnya, jurnalis kini mengalami tantangan besar. Salah satunya, kalangan jurnalis yang dominan bekerja di lapangan keselamatannya juga terancam di tengah covid-19. “Namun demi bisa memberikan informasi pada masyarakat, kami tetap bekerja ke lapangan,” katanya.

Baca juga:  Para Seniman Iringi Pendaftaran Ketut Jata ke Sekretariat KGB

Proses pengumpulan informasi ini pun sudah melalui proses verifikasi dari data fakta yang ada. Ditambahkan, dalam setiap penulisan berita, segala sumber berita, nama dan kutipan dari narasumber telah terpampang jelas.

Namun yang disesalkan adalah ketika berita sesuai data resmi dan telah dikonfirmasi, netizen malah menghujat karya jurnalistik. “Hasil karya jurnalistik yang selalu memenuhi 5W1H, sudah dilindungi UU Pers, jika ada yang keberatan dengan karya jurnalistik silahkan menempuh jalur yang sudah disediakan, misal hak jawab, hak koreksi, hingga mengadukan ke dewan pers,” katanya.

Baca juga:  Pasal di RKUHP Tuai Penolakan Pelaku Pariwisata, Sekda Bali Nilai Jadi Masukan

Pria yang akrab disapa Gung Yuliantara ini juga menyinggung pihak-pihak yang selalu menghujat pemberitaan COVID-19. Menurut pria asal Desa Timuhun, Klungkung ini, kerja media tidak untuk menyenangkan satu atau dua orang. “Seribu orang pun meminta kita tidak memberitakan, masih ada puluhan ribu orang yang menunggu informasi media. Jika tidak suka dengan informasi corona silahkan abaikan. Karena media bekerja tidak untuk memenuhi minat satu atau dua orang. Kami memberitakan, sesuatu kejadian yang memiliki nilai edukasi, yang bisa bermanfaat untuk masyarakat dalam menjalani rutinitas,” tegasnya.

Baca juga:  Polri dan Dewan Pers Sepakat Cegah Kriminalisasi Kerja Jurnalistik

Berdasarkan hal tersebut, Gung Yuliantara juga meminta masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Ia juga mengingatkan kembali netizen yang melanggar UU ITE. “Terutama yang menyinggung KJG, bila masih ada yang seperti ini, kami bisa menempuh jalur hukum,” tegasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *