TABANAN, BALIPOST.com – Status warisan budaya dunia yang disandang DTW Jatiluwih menjadi daya tarik bagi mantan Presiden Amerika, Barack Obama untuk berkunjung. Bersama keluarga dan rombongan, Obama mengunjungi DTW Jatiluwih, Minggu (25/6) 16.00 Wita.

Meski dilakukan pengamanan khusus saat kunjungannya, namun DTW Jatiluwih tetap menerima kunjungan wisatawan seperti biasa. Obama bersama keluarga dan rombongan menikmati tracking jalur persawahan di DTW Jatiluwih.

Manajer DTW Jatiluwih, Nengah Sutirtayasa, Senin (26/6) mengatakan informasi mengenai kunjungan Obama ke DTW Jatiluwih sekitar pukul 10.00 Wita. Protap pengamanan kemudian dilakukan dari gabungan tim Kepolisian maupun tim pengamanan dari Obama. “Ada memang jalur yang disterilisasi saat beliau datang.  Tapi kunjungan wisatawan tetap diterima,” papar Sutirtayasa.

Baca juga:  Okupansi Ubud Capai 90 Persenan

Obama menghabiskan setidaknya satu jam 25 menit di DTW Jatiluwih. Bukan hanya pihaknya yang merasa antusias akan kedatangan Obama, para wisatawan yang berkunjung saat itu juga merasa antusias dan memutuskan untuk tetap di DTW Jatiluwih sampai Obama datang.

Menurut Sutirtayasa, Obama saat di Jatiluwih melakukan tracking jalur persawahan. Ia juga sempat berfoto bersama petani yang kebetulan ada di lokasi tracking.

Baca juga:  Kulon Progo Tawarkan Beragam Destinasi

Meski tidak sempat berbincang untuk menanyakan kesannya terhadap Jatiluwih, Sutirtayasa berharap kunjungan Obama ini bisa menjadi promosi tersendiri bagi DTW Jatiluwih di mata Internasional. Sebab, ini merupakan momen yang jarang terjadi dimana sosok orang yang sempat menjadi orang nomor satu di Amerika berkunjung ke DTW Jatiluwih. “Beliau ingin privasi jadi tidak bisa bertemu dan berbincang. Karena tamunya sangat istimewa dan merupakan tamu Gubernur, untuk Obama dan keluarga kami tidak kenakan tiket masuk. Kunjungan beliau juga bisa jadi promosi bagi DTW Jatiluwih,” ujar Sutirtayasa.

Baca juga:  Gubernur Pastika Mengaku Belum Tahu Bandara Buleleng Dibatalkan Pusat

DTW Jatiluwih sendiri merupakan daerah wisata yang menawarkan 303 hektar lahan persawahan. Tanaman padi yang ditanam pun khas padi Bali.

Tidak hanya tracking jalur persawahan, untuk wisatawan yang berkunjung bisa menikmati cara membajak dan menanam padi. Untuk kunjungan sendiri, DTW lebih didominasi wisatawan asing terutama dari negara Perancis. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *