BANGLI, BALIPOST.com – Warga Banjar Seked, Desa Batur Kintamani, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat mengambang di pinggir Danau Batur, Minggu (25/6) siang. Mayat laki-laki yang belakangan diketahui bernama Pande Komang Rawi alias Jero Mangku Rawi (27) asal Desa Satra Kintamani diduga tewas di lokasi kejadian akibat penyakit epilepsinya yang dideritanya kambuh saat sedang memancing ikan.
Informasi yang dihimpun Senin (26/6) menyebutkan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh saksi I Nyoman Budiartana (20) dan I Nengah Karmayasa (16) warga asal Desa Pengotan Bangli sekitar pukul 11.20 wita. Ketika itu saksi yang tiba di Banjar Seked tepatnya di belakang lokasi tirta pancoran solas dengan tujuan memancing ikan dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat yang mengambang dengan posisi badan tertelungkup. Melihat hal tersebut, saksi langsung memanggil warga lainnya.
Bersama pihak kepolisian, warga setempat kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Polisi dan warga sempat kesulitan mengetahui identitas korban karena tidak ditemukan adanya kartu tanda pengenal di sekitar korban. di sekitar lokasi polisi saat itu hanya menemukan beberapa barang yang diduga milik korban yakni berupa alat pancing.
Selanjutnya, saat dilakukan olah TKP, polisi menemukan sebuah sepeda motor Mio DK 6725 VX dengan kunci yang masih nyantol. Setelah dilakukan penyelidikan dengan membuka bagasinya, ditemukan adanya sebuah dompet warna coklat yang berisi beberapa kartu tanda pengenal berupa KTP, SIM C, dan lainya yang berisikan foto identic dengan mayat tersebut. Dari temuan tersebut, polisi selanjutnya menginformasikan ke pihak keluarga korban.
Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya, dari hasil keterangan saksi dan keluarga korban diketahui bahwa korban sekitar pukul 07.00 wita sempat meminta izin kepada ayahnya untuk pergi memancing ikan di Danau Batur. Korban berangkat dari rumah sendirian menggunakan sepeda motor lengkap dengan peralatan mancing.
Dikatakan juga bahwa dari hasil identifikasi dan pemeriksaan medis yang dilakukan, pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang terkait kejahatan pada tubuh korban. Korban diduga tewas tenggelam akibat penyakit yang selama ini dideritanya kambuh saat sedang memancing. Hal itu diperkuat dari keterangan pihak keluarga korban yang menyatakan bahwa korban selama ini mempunyai riwayat sakit epilepsy. “Keterangan kakak korban bahwa korban empat hari lalu sempat kumat epilepsinya hingga pingsan,” ujarnya.
Kanit Reskrim AKP Dewa Gde Oka menambahkan, karena diyakini kematian korban bukan karena kejahatan namun diduga kuat akibat penyakit kumat, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi mayat. “Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)