Ma'ruf Amin. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia kini masuk dalam masa transisi antara pembatasan kegiatan masyarakat dengan new normal. Kondisi ini harus dilakukan mengingat wabah COVID-19 belum ada tanda-tanda berhenti, sementara perekonomian harus kembali bergerak sehingga Indonesia tidak mengalami keterpurukan yang parah.

Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dikutip dari Kantor Berita Antara, tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di tatanan baru atau new normal menjadi lebih berat dibanding masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Kita memang sekarang sudah dalam suasana transisi untuk memasuki new normal itu. Situasi ini lebih sulit daripada kemarin (PSBB) bagi masyarakat,” kata Wapres dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/6).

Baca juga:  The ONE Legian, Hotel Vila Lumbung dan Rotary Club Bali Gelar Seminar Thalassemia

Menurut Ma’ruf, masa penerapan PSBB membuat sebagian besar masyarakat menghentikan kegiatannya sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19. Namun, ketika masa transisi dari PSBB menuju normal baru, sejumlah warga harus memulai kembali kegiatannya untuk bekerja. “Dalam rangka menjaga social distancing, karena kemarin itu kan belajar, ibadah dan bekerja dari rumah, itu relatif lebih mudah dibandingkan ketika kita mulai berada dalam kegiatan-kegiatan,” jelasnya.

Baca juga:  Seorang Nakes RSU Bangli Terkonfirmasi Covid-19

Ia pun mengingatkan agar masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan selama beraktivitas. “Sebab kalau tidak, ini bisa menimbulkan transmisi COVID-19 bisa meningkat lagi. Jadi sekarang ini relatif sudah bisa terkontrol, sehingga kita bisa memasuki new normal itu; tetapi kuncinya adalah kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan,” tegasnya.

Selain itu, ekonomi juga menjadi tantangan lain yang harus dikerjakan bersama, kata Ma’ruf, karena produktivitas selama masa PSBB menjadi terhenti. Menurutnya, persoalan tersebut harus segera diatasi sejak dini supaya tidak berkelanjutan menjadi krisis ekonomi. “Kalau keterpurukan ekonomi ini kita biarkan, tidak kita tanggulangi sekarang; itu bisa sangat berbahaya. Itu bisa jadi krisis dan nanti untuk melakukan pemulihannya akan terlalu susah, terlalu berat,” ujarnya.

Baca juga:  Enam Kabupaten/kota Catatkan Tambahan Belasan hingga Puluhan Kasus COVID-19

Oleh karena itu, Ma’ruf mengatakan dua persoalan tersebut harus menjadi perhatian bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk bangkit dan menjadi produktif di era normal baru pandemik COVID-19. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *