Tembakan salvo mengiringi pengabenan jenazah almarhum Kapten CPN Kadek Udi Suwardiyasa di Setra Desa Adat Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Rabu (10/6). (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah almarhum Kapten CPN Kadek Suwardiyasa, korban kecelakaan helikopter di Kendal, Jawa Tengah, diaben. Pengabenan dilakukan di Setra Desa Adat Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, Rabu (10/6).

Sebelum prosesi pembakaran jenazah, almarhum kembali dihormati melalui upacara militer dengan diiringi tembakan salvo. Apel militer ini dipimpin Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto.

Turut hadir, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjitra, Sp.OG, Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa dan pejabat penting lain.

Sekitar pukul 09.00 WITA, jenazah diupacarai di rumah duka. Iring-iringan jenazah kemudian menuju setra yang berjarak sekitar 1,5 km.

Baca juga:  Badai Markus, Nelayan Badung Diminta Hati-hati Melaut

Tampak orangtua almarhum, Ketut Gitariyasa dan Wayan Ni Made Arini dan saudara almarhum. Sementara, sang istri dan putrinya juga mengantarkan jenazah almarhum saat diaben melalui sambungan video call. Ini karena, kondisinya sedang mengandung.

Melalui video call, sang istri dan anaknya tidak kuasa menahan tangis. Terutama saat api membakar jenazah almarhum, keduanya tampak terpukul dengan kejadian yang merengut nyawa suaminya.

Selain itu, warga tua dan muda pun turut mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

Di setra kemudian digelar upacara militer dengan Pemimpin Apel Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto.

Setelah apel berakhir, kemudian dilaksanakan proses pengabenan jenazah. Puncaknya ketika orangtua almarhum menyulutkan api di atas peti jenazah, suasana haru semakin nampak.

Baca juga:  Jenazah Korban Helikopter Jatuh Dipulangkan ke Bali

Bahkan, ketika api membakar peti, ibu almarhum tidak kuasa menahan kesedihannya. Dia pun akhirnya pingsan, sehingga terpaksa harus dibopong oleh keluarganya.

Orangtua almarhum, Ketut Gitariyasa menceritakan, kepergian anaknya dengan cara tragis itu tidak diduga. Dia pun tidak mendapat firasat buruk sebelum kejadian naas itu.

Sebelum mendapat informasi kecelakaan helikopter itu, almarhum sempat menghubunginya melalui sambungan telepon. Dalam percakapan di telepon itu, almarhum mengaku rindu dengan orangtuanya dan saudaranya karena sudah lama tidak pernah pulang mengingat kesibukannya sebagai anggota TNI AD.

Baca juga:  Tim Transisi Bantu Koster-Ace Siapkan Perda dan Pergub

Almarhum berjanji akan pulang pada hari raya Galungan tahun ini. “Kalau tidak salah, sekitar dua minggu yang lalu Kadek akan mengajak istri dan anaknya pulang bersamaan dengan hari Galungan ini, karena sudah lama tidak pulang karena memang tuntutan tugas-tugas dinasnya,” katanya.

Sementara itu, Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, almarhum Kapten CPN Kadek Udi Suwardiyasa merupakan prajurit TNI AD terbaik diantara rekan satu letingnya. Kecakapannya menerbangkan helikopter membuatnya mendapat jabatan menjadi instruktur pilot untuk prajurit TNI AD. Dengan prestasi itu, almarhum pun telah mendapat penghargaan Satya Lencana Santi Dharma. (Mudiarta/Blbalipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *