Ilustrasi. (BP/Istimewa)
DENPASAR, BALIPOST.com – Gigi goyang juga bisa menjadi salah satu gejala Diabetes Melitus (DM). Untuk itu, kita pun harus mengenali gejalanya agar bisa melakukan pencegahan sejak dini.

DM adalah penyakit peningkatan gula darah akibat menurunnya produksi insulin di dalam tubuh. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada gangguan organ pankreas, tapi juga bisa menjalar ke dalam rongga mulut.

Dikutip dari klikdokter.com, Jurnal American Academy of Periodontology mengatakan bahwa pasien diabetes lebih rentan terkena penyakit periodontal. Ini adalah penyakit yang menyerang jaringan penyangga gigi, yaitu gusi dan tulang alveolar.

Baca juga:  Di Gianyar, Baru Puluhan Obyek Wisata Kantongi Sertifikat Tatanan Era Baru

Penyakit periodontal selalu dimulai dengan adanya plak gigi. Pada penderita diabetes, kemampuan jaringan periodontal untuk melawan kuman yang menumpuk pada plak gigi mengalami penurunan. Alhasil, jaringan periodontal mudah terinfeksi, dan mudah rusak.

Di saat infeksi sudah benar-benar sudah terjadi, abses periodontal tidak bisa dihindari lagi. Ini adalah kondisi dimana jaringan penyangga gigi mengeluarkan nanah.

Selanjutnya, jaringan yang terinfeksi tersebut akan mengalami pengikisan tulang penyangga dengan cepat dan banyak. Keadaan inilah yang lama-kelamaan akan menyebabkan gigi goyang dan akhirnya tanggal.

Baca juga:  Orangtua Harus Paham, Kenali Gejala-gejala Kanker Ini Sebelum Terlambat

Selain gigi goyang, penderita DM yang tidak mengontrol gula darahnya dengan baik juga bisa terkena xerostomia. Ini adalah rasa kering pada mulut akibat penurunan produksi air ludah, yang semakin meningkatkan risiko kejadian karies gigi.

Agar komplikasi dapat dikendalikan sedini mungkin, para penderita harus merawat giginya dengan baik dan benar. Caranya adalah dengan menyikat gigi 2 kali sehari, dan membersihkan karang gigi 6 bulan sekali di dokter gigi.

Baca juga:  Polisi Ikut Awasi PTM di Gianyar

Selain itu, penderita DM juga harus rajin mengontrol kadar gula darahnya. Dengan ini semua, komplikasi yang sudah terjadi tidak akan memburuk atau menimbulkan komplikasi baru. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *