Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan saat menghadiri pertemuan dengan Muspika dan para pelaku pariwisata di Kintamani, Jumat (12/6). (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Masyarakat diminta tidak salah kaprah terkait wacana penerapan new normal atau era baru. New normal bukan berarti terbebas dari COVID-19. Melainkan harus merubah pola hidup dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas.

“Terkait wacana pemerintah tentang adanya penerapan new normal dalam menyongsong tatanan kehidupan, kami menekankan kepada para tokoh dan muspika di Bangli terutama di Kintamani, supaya tidak salah tanggap atau salah kaprah terkait penerapan new normal,” kata Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan saat menghadiri pertemuan dengan Muspika dan para pelaku pariwisata di Kintamani, Jumat (12/6).

Baca juga:  Wujudkan Arak Bali Jadi Minuman Ketujuh Spirit Dunia, Gubernur Koster Ajak "Stakeholder" Gotong Royong

Menurutnya pandemi virus corona berdampak luas di tanah air. Tak terkecuali di Bangli.

Dampaknya tidak saja dirasakan di sektor pariwisata dan ekonomi, namun juga pertanian. Di tengah wacana New Normal, pihaknya menginstruksikan semua selalu berpatokan kepada arahan pemerintah, tidak mudah terlena dan selalu mematuhi anjuran pemerintah. “Kita tidak boleh ikut bereforia ataupun bersenang – senang dengan adanya wacana new normal. Kita harus selalu mengikuti instruksi pemerintah dan selalu menerapkan pola hidup sehat,” katanya.

Baca juga:  Pidato Akhir Tahun 2022 Songsong 2023, Gubernur Koster Jabarkan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru

Sementara itu pertemuan yang diadakan di Toya Devasya tersebut bertujuan untuk mendiskusikan bersama bagaimana aturan new normal yang akan diterapkan di tempat umum seperti di tempat wisata, tempat ibadah dan di lingkungan pasar untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Dalam pertemuan itu, disepakati agar protokol kesehatan selalu diterapkan di masing-masing tempat tanpa terkecuali. Untuk masalah teknis pelaksaannya diatur dan disesuaikan dengan tempat kondisi di masing masing tempat.

Baca juga:  Komisi II DPRD Buleleng Desak Pemerintah Tindak Tegas Kontraktor Nakal

Mantan Kapolres Mappi, Papua itu mengaku sejatinya pihaknya berkeinginan melakukan door to door ke tempat wisata, tempat ibadah maupun ketempat keramaian lainnya dalam rangka menyongsong era new normal. Sebab sampai saat ini belum ada ketentuan dan batasan pelaksanaan new normal. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *