DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya screening awal dan tes massal yang digencarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar terus dimaksimalkan untuk menemukan kasus. Setelah melakukan tes swab kepada 33 orang pedagang di Pasar Kumbasari Denpasar, kembali dilaksanakan rapid test kepada 186 orang pedagang pada Sabtu (13/6).
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kali ini rencananya dilakukan kepada 200 orang pedagang. Namun 14 pedagang Pasar Kumbasari tidak hadir.
Dari 186 pedagang yang ikut rapid test, sebanyak 7 pedagang diketahui reaktif. Sementara itu, 179 lainnya dinyatakan nonreaktif. “Ketujuh orang itu sudah langsung dilakukan tes swab. Hasilnya minimal lagi 3 hari baru keluar,” kata Kompyang.
Selain pedagang, beberapa pegawai di Pasar Kumbasari pun ikut menjalani rapid test. “Hari ini disiapkan 200 alat rapid, tapi yang datang cuma 186 orang. Nanti kami akan data kembali siapa yang belum ikut,” katanya.
Pihaknya menargetkan, tes ini bisa diselesaikan Senin (15/6). Sehingga pasar malam di pelataran Pasar Kumbasari bisa segera dibuka kembali.
Kompyang menambahkan untuk saat ini lokasi pedagang yang dinyatakan positif COVID-19, ditutup selama 14 hari. Sedangkan untuk pedagang bersebelahan pada radius 5 meter akan ditutup sementara, hingga hasil swab keluar.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan bahwa pihaknya akan semakin agresif dan massif melakukan tracing dan testing terhadap masyarakat yang diduga terpapar virus corona. Upaya ini menurutnya sebagai bagian dari strategi untuk mempercepat penanganan COVID-19. “Secara statistik pasti akan kelihatan penambahan kasus secara signifikan, tetapi ini justru akan lebih memudahkan melakukan treatment dari pada OTG tersebut masih bebas beraktivitas. Karena dengan lebih cepat diketahui status kesehatan seseorang yang pernah kontak erat dengan orang positif akan lebih cepat dilakukan tindakan selajutnya seperti, blocking, isolasi dan karantina,” kata Dewa Rai. (Asmara Putera/balipost)