Puskesmas
Mobil Puskesmas Keliling miliki Dinas Kesehatan Bangli (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Seluruh puskesmas di Kabupaten Bangli telah dilengkapi fasilitas mobil ambulans. Namun tidak semuanya memiliki sopir khusus untuk mengemudikan ambulans.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebagian besar puskesmas tidak punya sopir ambulans. Karena tidak ada sopir khusus, tak jarang petugas medis yang berjaga di UGD bahkan kepala puskesmas harus turun langsung mengemudikan ambulans untuk mengantar pasien ke rumah sakit rujukan.

Hal ini tentunya cukup mengganggu pelayanan di puskesmas. Terlebih seperti yang diketahui, puskesmas di Bangli rata-rata masih kekurangan petugas medis.

Baca juga:  Puluhan Mobil Dewan Diplot Jadi Kendaraan Layanan Publik

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr. Nengah Nadi dikonfirmasi Selasa (16/6) tak menampik hal itu. Dia mengatakan, kekurangan tenaga sopir ambulan puskesmas sudah menjadi persoalan lama.

Dalam setiap rapat kerja, persoalan itu kerap disampaikannya. Meski sudah menjadi persoalan lama, namun demikian sampai sekarang ia mengakui kekurangan tenaga sopir itu belum bisa terpenuhi.

Disebutkan Nadi, dari 12 puskesmas yang ada di Bangli seluruhnya sudah dilengkapi fasilitas mobil ambulan dan mobil puskesmas keliling. Bahkan ia menyebut mobil ambulans yang ada sebagian merupakan pengadaan baru sekitar tiga tahun lalu.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah 10 Ribu Orang

Namun yang sudah ada sopirnya baru sekitar empat puskesmas. “Untuk 12 puskesmas itu kita butuh 24 sopir. Di Masing-masing puskesmas minimal ada 2 sopir. Tapi yang ada baru empat. Jadi kurang lagi 20 sopir,” ungkapnya.

Untuk memenuhi kekurangan tenaga sopir itu, Nadi mengaku pihaknya sudah mengusulkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangli. Usulan untuk penambahan sopir ambulan tersebut disampaikannya setiap tahun.

Ia mengakui kekurangan sopir cukup mengganggu pelayanan di puskesmas. Pihaknya hanya bisa berharap kekurangan sopir bisa segera dipenuhi. “Ya mau gimana lagi. Tapi di Bangli sudah biasa dokter dan perawat yang nyopir,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Trend Kesembuhan Pasien COVID-19 di Buleleng Meningkat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *