SINGARAJA, BALIPOST.com – Penyebaran COVID-19 di Buleleng masih menunjukkan fluktuasi tinggi. Setelah sehari sebelumnya bertambah 2 kasus terkonfirmasi positif, pada Jumat (26/6) tidak ditemukan kasus terkonfirmasi yang baru.
Demikian juga pasien sembuh jumlahnya masih sama dengan data sebelumnya. Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan, kasus terkonfirmasi positif saat hingga sekarang tercatat sebanyak 93 orang.
Dari jumlah kasus terkonfirmasi positif itu, pasien yang telah sembuh dan diizinkan pulang saat ini tercatat sebanyak 81 orang. “Dari eveluasi dan analisa tim medik pasien yang terpapar Virus Corona itu sebagian besar sebelumnya adalah OTG,” jelasnya.
Para OTG yang terinfeksi ini ada yang ditemukan berdasarkan hasil tracing dari kasus terkonfirmasi positif sebelumnya. Selain itu, kasusnya ditemukan ketika OTG sendiri saat memerisakan kesehatan ke puskemas dan rumah sakit, namun setelah dilakukan rapid test antigen hasilnya reaktif.
Lantas, tim medis menindaklanjuti dengan tes spesimen swab PCR, kemudian hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif Virus Corona. “Berbeda kalau di awal munculnya kasus terkonfirmasi positif ini dari menunjukkan gejala kemudian dirapid test dan swab baru menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sekarang orang yang kelihatann sehat setelah rapid tets rreaktif dan karena wajib ditindaklanjuti dengan swab test PCR, hasilnya positif, dan trend OTG terpapar ini mendominasi di daerah kita,” katanya.
Menyusul kemunculan tren ini, birokrat asal Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula ini mengingatkan warga untuk tetap waspada dan tetap menjaga tingkat imunitas tubuh. Dia pun menghimbau penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dengan disiplin tinggi.
Dengan cara-cara itu, penularan Virs Corona di daerahnya bisa dikendalikan. “KIta harus tetap waspada dan siapapun berpotensi tertular, makanya kami tidak henti-hentinya agar disiplin memakai masker kalau keluar rumah, curi tangan dengan sabun dan air mengalir, dan jalankan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan cara ini, secepatnya kita bisa bebas dari virus ini,” jelas mantan Kepala Bappeda Buleleng ini. (Mudiarta/balipost)