Personil polisi saat mengatur truk saat parkir agar rapi. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Antrian truk besar yang antri di sepanjang Jalur Bypass Prof. I.B Mantra, sempat mengular hingga melewati Jembatan Panjang Tukad Unda, Selasa (7/7). Ini karena terjadi penumpukan pada dua pos sebelumnya, yakni Pos Yeh Banges dan Pos Tihingadi. Namun, antrian parah ini sudah mulai berkurang per Rabu (8/7).

Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Made Teja Dwi Permana, mengatakan arus kendaraan truk menuju Pelabuhan Padangbai, mulai membaik. “Proses evakuasi di Padangbai, nampaknya sudah mulai ada kemajuan. Antrian truk besarnya sudah mulai berkurang. Pos 3 sudah mulai kosong. Saat ini antrian sampai di Tihingadi,” kata AKP Teja Permana.

Baca juga:  Dua Warga NTB Dipulangkan dari Pelabuhan Padangbai

Meski demikian, pihak kepolisian tidak kehilangan fokus untuk mengatur kendaraan besar ini. Truk-truk besar yang tiap hari datang parkirnya harus diatur agar rapi dan tidak membahayakan pengguna jalan lain pada jalur cepat ini.

Sebelumnya, Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa, mengatakan Polres Klungkung telah menyiapkan tiga pos antrian untuk truk logistik yang akan menyebrang ke Lombok ini. “Kami selalu senantiasa berkordinasi dengan Polres Karangasem, yang juga berjaga di Pos Yeh Malet (perbatasan Karangasem-Klungkung) demi kelancaran antrian,” kata AKBP Bima Aria Viyasa.

Baca juga:  Dibiayai Negara, APK yang Rusak Dicuekin

Setiap harinya, dia mengatakan selalu menyiagakan sebanyak 15 personil Lantas dan Sabhara di sekitar jalur antrian truk, untuk melaksanakan penyekatan agar tertib dan aman. Adapun 3 pos yang telah disiapkan pihak kepolisian tersebut adalah di Simpang Yeh Banges, Simpang 4 Tihingadi dan Simpang 4 Dukuh atau sebelah barat Jembatan Panjang Tukad Unda.

“Kami sejak awal siapkan 3 pos tersebut untuk mengantisipasi terjadinya antrian panjang. Sehingga, dengan demikian tidak mengganggu arus kendaraan lain, khususnya dari arah Denpasar menuju Karangasem,” tegasnya.

Baca juga:  OTT Pengurusan Sertifikat, Kelian Banjar Dinas Buahan Akui Minta Rp 25 Juta

Salah satu sopir truk logistik Syafudin Amiruloh (34) asal Lombok Barat, sempat mengeluhkan lama proses evakuasi kapal karam di Padangbai. Sehingga membuat aktivitas penyebrangan tersendat. Tetapi, dia mengaku merasa cukup terbantu dengan adanya penyekatan dari kepolisian. Sehingga dapat mencegah terjadinya saling salip dan membuat antrian lebih teratur.

Pihak kepolisian juga mengantisipasi, dengan mengingatkan setiap sopir saat tertidur, ketika antrian bergerak, agar segera siap-siap dengan cara berkeliling mengunakan pengeras suara. Sehingga, mencegah terjadi keributan antar sopir yang sedang sama-sama mengantri menunggu giliran menuju pelabuhan. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *