Sejumlah orangtua siswa mendatangi DPRD Bali pada Jumat (10/7). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah orangtua siswa yang anaknya tidak diterima di SMA negeri kembali mendatangi DPRD Bali, Jumat (10/7). Mereka menagih janji dewan khususnya Komisi IV terkait anak-anak yang masih tercecer.

Sebelumnya, Komisi IV memang menyatakan akan memberi atensi penuh terhadap anak-anak yang masih tercecer. Termasuk berkoordinasi dengan Kadisdikpora, utamanya menyangkut daya tampung sekolah negeri di Bali. “Kami menagih janji kepada Bapak Ketua Komisi karena selama ini belum ada informasi apa-apa kepada orangtua murid,” ujar salah satu orangtua, Gede Indra.

Baca juga:  Presiden Jelaskan Alasan Naiknya Pertamax

Menurut Indra, ada sekitar 75 anak yang masih belum tertampung di sekolah negeri. Baik karena terbentur masalah zonasi, maupun karena orangtua siswa yang kesulitan biaya untuk menyekolahkan di sekolah swasta.

Pihaknya berharap Komisi IV menindaklanjuti agar anak-anak yang masih tercecer bisa mendapatkan sekolah negeri. “Sekarang (anak-anak) masih tercecer, masih mengambang belum dapat sekolah. Sedangkan penerimaan di SMA negeri sudah tutup kemarin,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama yang menerima para orangtua siswa mengatakan, Gubernur Bali sebetulnya sudah mengeluarkan kebijakan untuk menambah dua rombongan belajar (rombel) di SMA negeri. Tapi ternyata, masih ada anak-anak yang tercecer.

Baca juga:  Kasus Terus Naik Tajam, RSUP Sanglah Tambah Bed Isolasi COVID-19

Padahal dalam PPDB sebelumnya, masalah akan selesai dengan penambahan dua rombel. “Sekarang ada masalah COVID-19, banyak orangtua murid tidak bisa membayar persyaratan di sekolah swasta,” ujarnya.

Wiryatama mengaku sudah menghubungi gubernur dan telah bersepakat untuk menyelesaikan sisa masalah PPDB ini. Kalau memang kekurangan kelas atau rombel, maka akan ditambah atau dibuatkan shift pagi dan sore.

DPRD Bali juga siap mensupport dari segi anggaran terkait penambahan rombel. Dengan catatan, anak-anak yang sudah tertampung di sekolah negeri dan swasta agar jangan lagi mencari sekolah negeri. “Agar tidak menimbulkan masalah, kayak dulu kan pernah sekolah swasta ramai-ramai datang ke sini tidak dapat murid. Intinya anak-anak yang tercecer kita usahakan dapat sekolah,” tegas Politisi PDIP ini. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Harpelnas, BNI Ajak Milenial Ngobrol Perencanaan Keuangan dan "Green Lifestyle"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *