GIANYAR, BALIPOST.com – Anak Agung Gde Bagus Netra yang merupakan penglingsir Puri Ageng Sukawati, mengehembuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan di RS Bros pada Kamis (9/7). Prosesi pelobon untuk mantan Kepala Biro Humas Protokol Setda Provinsi Bali di era Gubernur Dewa Made Beratha ini, rencananya akan diselenggarakan pada Wrespati Pon Landep 16 Juli mendatang.
A.A. Gede Alit Agung selaku putra bungsu almarhum mengakui kepergian almarhum cukup mengagetkan keluarga besar Puri Ageng Sukawati. Sebab sebelumnya almarhum nampak masih sehat dalam beraktifitas, bahkan almarhum Agung Netra masih bisa menyetir mobil sendiri seperti saat rahina Saraswati, Sabtu (4/7) lalu. Tidak hanya itu almarhum juga diketahui masih biasa rutin olahraga keliling lapangan Bajra Sandi. “Saraswati masih sempat budal, nyetir sendiri ke Sukawati, jadi papah memang tidak sakit kritis. Hanya sempat mengeluh sakit gigi,” ungkap Agung Alit.
Dibeberkan saat mengeluh sakit gigi tersebut, almarhum tidak lantas berobat ke dokter. Namun karena sakit gigi itu, Agung Netra sempat tidak enak makan. Bahkan sempat diajak konsultasi ke dokter dan sudah diberikan obat maag. Namun ternyata kondisi almarhum tidak kunjung membaik. “Dropnya terlalu cepat, akhirnya kami larikan ke RS Bros,” terangnya.
Diungkapkan bahwa almarhum masuk rumah sakit pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Dalam perawatan itu almarhum, sempat bisa di ajak bercanda. Agung Alit mengaku masih terkenang, almarhum yang sempat memberikan senyuman, beberapa saat sebelum mengehembuskan nafas terakhir. “Senyum terakhir kalinya itu tidak bisa saya lupakan. Keluarga memang terkejut karena terjadi begitu tiba-tiba, tapi kami berusaha ikhlas,” jelasnya.
Dibeberkan bahwa almarhum meninggal pada usai 72 tahun di RS Bros pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 wita. Hingga Jumat, jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka RSAD Denpasar. Jenasah almarhum rencananya akan dibawa ke rumah duka di Puri Ageng Sukawati pada Sabtu (11/7) hari ini. “Budalnya Sabtu (11/7), sementara pelebon rencananya akan berlangsung pada Wraspati Pon Landep, 16 Juli mendatang,” jelasnya.
Dijabarkan semasa hidup, almarhum mengawali karir sebagai Staf TU SMAN 2 Denpasar. “Papah yang waktu itu sudah fasih berbahasa Inggris, diajak sama Bapak Wayan Jigra ke SMAN 4 Denpasar. Disana Papah menjabat sebagai Kepala TU SMAN 4 Denpasar,” jelas Agung Alit.
Sejak saat itu, karir Agung Netra menanjak dengan menduduki jabatan Kasubag Penerangan Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Sempat pula menjabat sebagai Kepala Bidang Kesenian Dinas Pendidikan Provinsi Bali, sempat juga menjabat sebagai Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi dan Kepala Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Jabatan terakhirnya yakni Karo Humas Protokol Setda Provinsi Bali di masa Gubernur Dewa Made Beratha. “ Setelah pensiun Papah masih aktif sebagai Prajuru Pura Penataran Agung Sukawati,” tendasnya. (Manik Astajaya/Balipost)