MAGELANG, BALIPOST.com – Terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi, pemerintah Kabupaten Magelang mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Warga juga diimbau untuk mematuhi rekomendasi jarak aman dalam beraktivitas yang dikeluarkan oleh Balai Pengembangan Penyelidikan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Menurut Bupati Magelang, Zaenal Arifin, sesuai hasil koordinasi, implikasi ancaman terkait kondisi Gunung Merapi saat ini bersifat jangka pendek, yakni apabila kubah lava tumbuh hingga mencapai volume kritis kemudian longsor membentuk awan panas disertai letusan eksplosif. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, BPBD Magelang semakin gencar melakukan sosialisasi kepada warga di wilayah paling rentan terkait kondisi terkini gunung dan simulasi peringatan dini.

Baca juga:  Sinergi Harmonis Negara ASEAN Perkuat Kawasan Dari Tekanan Global

Juga disediakan fasilitas barak pengungsi yang tersebar di sejumlah titik. Masyarakat di kawasan rawan bencana lereng Gunung Merapi juga diimbau untuk menjaga jarak aman dalamn beraktivitas, khususnya di zona bahaya awan panas.

Sesuai rekomendasi BPPTKG, jarak aman untuk beraktivitias bagi masyarakat adalah berada di radius tiga kilometer dari wilayah puncak Merapi. Langkah antisipasi tersebut bertujuan agar masyarakat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga:  Sebanyak 47.129 KPM Terdampak COVID-19 di Semarang Terima BST

Hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi masih di level dua waspada. Pertumbuhan kubah lava Merapi mengarah ke barat yang berpotensi awan panas ke Kali Gendol Sleman Yogyakarta dan Sungai Krasak di Kabupaten Magelang. (Priyo Budi Santoso/Semarang TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *