SOLO, BALIPOST.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah bahwa Kota Solo telah menjadi zona hitam penyebaran COVID-19. Ia justru mempertanyakan kejelasan informasi yang tersebar di media dan masyarakat.
Ganjar justru menanyakan status zona hitam tersebut. Diketahui di Solo terdapat dua klaster baru, yakni klaster RSUD Moewardi dan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta yang telah dilakukan tracking penyebarannya.
Ia mengatakan bahwa di Kota Solo hanya ada 15 pasien positif COVID-19, ODP 6 orang, dan PDP 20 orang. Jumlah kasus tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan kasus COVID-19 di Kota Semarang sebanyak 848 atau di Kabupaten Jepara sebanyak 517 kasus positif. Keduanya berstatus sebagai kawasan zona merah. (Hendi Nugroho/Semarang TV)