DENPASAR, BALIPOST.com – Seiring membaiknya perekonomian China pascapandemi COVID-19, warganya pun banyak yang ingin berwisata. Untuk destinasinya, mereka ingin berlibur ke pulau tropis. Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan BI Trisno Nugroho, belum lama ini.
Ia mengatakan keinginan warga Tiongkok berlibur ini diperoleh dari hasil survey yang menyatakan 60 persen dari mereka akan berwisata tahun 2020 ini. Dari yang ingin berwisata, kata Trisno Nugroho, sekitar 58% nya memilih untuk berlibur ke pulau tropis.
Dengan kata lain, Bali menjadi salah satu yang masuk dalam katagori tersebut dan diharapkan bisa menangkap peluang ini dengan peningkatan kualitas, infrastruktur, dan lainnya. Jika bisa dijalankan dengan optimal, perekonomian Bali bisa digerakkan hingga keluar dari angka minus tersebut.
Ia mengatakan, industri pariwisata yang kini jalan di tempat menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran di Bali. Hal ini pun berimbas pada tingkat kemiskinan yang juga semakin besar.
Seperti diketahui, perekonomian Bali di kuartal I tahun 2020 sangat terpuruk hingga di angka -1,14%, jauh di bawah nasional yang saat itu di angka 2,97%. Saat ini nasional sudah memprediksi penurunan ekonomi lagi pada kuartal kedua menjadi sekitar -0,4 s/d 1%. “Dikhawatirkan perekonomian Bali akan makin terpuruk lagi menyusul penurunan nasional,” imbuhnya.
Trisno Nugroho sangat berharap kedatangan wisatawan dari Tiongkok ini bisa menggeliatkan ekonomi lagi jika pariwisata internasional dibuka September mendatang. Ketika perekonomian babak belur karena pandemi ini, Tiongkok menurutnya malah menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif beberapa bulan ini, sehingga diprediksi akan menjadi penggerak perekonomian dunia pasca pandemi. (Rindra Devita/balipost)