TABANAN, BALIPOST.com – Bantuan 1 (satu) set mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) dari Pemerintah Provinsi Bali sudah diterima RSUD Tabanan, salah satu rumah sakit rujukan COVID-19, Jumat (17/7). Namun, lab PCR di Tabanan masih belum dioperasikan.
Sebab, sebelum alat ini bisa difungsikan, pihak RSUD Tabanan masih menunggu alat pendukung lainnya seperti ekstraktor dan biosafety cabinet. Dikatakan Dirut RSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila, Minggu (19/7), jika alat pendukung tersebut sudah datang, hanya dalam waktu kurang lebih seminggu untuk persiapannya, layanan PCR di RSUD Tabanan sudah bisa segera difungsikan.
Ia menjelaskan, alat tersebut akan ditempatkan di laboratorium khusus yang sudah dibuat oleh rumah sakit, yakni di gedung eks koperasi rumah sakit. Begitupun SDM yang nantinya bertugas pada lab PCR juga sudah disiapkan dengan baik.
Meski demikian pihaknya masih menunggu kelengkapan alat pendukung lainnya seperti ekstraktor dan biosafety cabinet. Keduanya ini berfungsi untuk mencegah agar jangan sampai virusnya mencemari keluar.
Sebelum bantuan pengadaan alat PCR datang dari Provinsi, GTPP Tabanan sendiri sudah menyiapkan anggaran dari BTT untuk melengkapi alat pendukung lab PCR guna memenuhi standar ideal, dengan nilai anggaran sebesar Rp 800 juta. “Anggarannya sudah ada tinggal difinalkan Senin besok, setelah itu tinggal pesan, hanya saja sekarang persoalannya berapa lama alat pendukungnya ini datang,” ungkapnya.
Dengan adanya penambahan lab PCR di RSUD Tabanan, bagi dr. Susila tentunya memberikan manfaat tersendiri bagi Bali maupun Kabupaten Tabanan dalam upaya percepatan penanganan. “Karena ini alat Provinsi dan kita juga RS rujukan, tentunya sampel dari daerah luar Tabanan wajib diterima dan itu dinas kesehatan yang nantinya mengatur. Kemungkinan saja pengujian sampel dari area Bali Barat seperti Negara dan Buleleng,” paparnya.
Di Bali sendiri lokasi pengujian specimen swab test ada di sejumlah lab, seperti di RSUP Sanglah, RS PTN Udayana, RS Bali Mandara dan lab Warmadewa. (Puspawati/balipost)