DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster mengatakan orangtua dapat mendampingi anak saat belajar daring, mengerjakan tugas dari sekolah atau belajar mandiri. Di sini, kehadiran orangtua akan menjadi sebuah energi positif penambah semangat belajar bagi anak.
Istri gubernur Bali ini pun memberikan sejumlah tips bagi orangtua saat mendampingi anak belajar di rumah. Pertama, orangtua harus bisa menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman di masa pandemi COVID-19 ini.
“Ini adalah kunci utama efektifnya proses belajar, sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi rumah senyaman mungkin bagi anak untuk belajar,” ujarnya.
Tips berikutnya, lanjut Putri Suastini, memberlakukan proses belajar mengajar di rumah dengan disiplin. Terapkan “aturan main” untuk proses belajar mengajar di rumah.
Misalnya, jam berapa anak harus mulai belajar, istirahat, melanjutkan belajar, makan dan beribadah. Diskusikan dengan anak tentang pembagian waktu tersebut dan konsekuensi terbaik apa yang bisa diterapkan bersama.
“Dengan adanya pemberlakuan disiplin ini, harapannya kegiatan belajar mengajar bisa terjadwal dan rutin. Sehingga waktu yang digunakan untuk belajar mengajar di rumah menjadi efisien,” jelasnya.
Putri Suastini menambahkan, waktu belajar bisa disesuaikan dengan fleksibel atau tidak harus sama dengan waktu belajar di sekolah. Proses dan tugas belajar harus disesuaikan dengan kondisi anak, orangtua dan lingkungan di rumah.
Jangan menetapkan target terlalu tinggi bagi anak untuk menyelesaikan tugas sekolahnya dalam satu waktu, sementara orangtua juga memiliki tugas lain.
“Sebelum mendampingi anak belajar, pastikan bahwa kondisi orangtua dalam situasi yang baik atau tidak stres, sehingga proses belajar mengajar dapat tersampaikan dengan baik,” ujarnya menekankan.
Menurut Putri Suastini, orangtua juga harus bisa menyiapkan bahan-bahan bacaan di luar materi yang diajarkan secara daring atau ditugaskan oleh sekolah untuk menambah wawasan baru bagi anak. Misalnya, materi tentang COVID-19, bencana pandemik, kesehatan maupun kesenian untuk disampaikan kepada anak dengan menggunakan bahasa orangtua.
Anak agar dilibatkan pula dalam berbagai aktivitas di rumah, seperti membuat kue, memasak, membersihkan rumah, berkebun, bereksperimen, dan kegiatan kreatif lainnya. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan disertai dengan penjelasan agar anak tertarik dan rasa ingin tahu anak untuk belajar semakin bertambah.
“Ajarkan juga anak melakukan berbagai permainan edukatif di rumah,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)