Tukik dilepasliarkan di pesisir Perancak. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Situasi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, tak mempengaruhi aktivitas pelestarian penyu di Desa Perancak. Sejumlah upaya dalam menjaga pelestarian penyu di pantai Selatan Bali ini tetap dilakukan para pemerhati penyu yang tergabung dalam Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih.

Sejumlah upaya pelestarian salah satunya penetasan telur dan pelepasliaran tukik (anak penyu). “Bulan Juni hingga Agustus merupakan musim penetasan telur penyu Lekang yang habitatnya disini. Kalau dari bulan Januari lalu sudah ribuan tukik kita lepasliarkan,” ujar Koordinator KPP Kurma Asih, I Wayan Anom Astika Jaya, Kamis (23/7) sore.

Baca juga:  Pembangunan TPS di Desa dan Kelurahan Terkedala Lahan

Sepanjang tahun ini, menurutnya ada sekitar 426 sarang yang dikelola kelompok dan dipelihara hingga telur menetas. Hingga bulan Juli ini, menurutnya sudah separuh dari total telur dari sarang itu yang menetas dan dilepasliarkan di Pantai Perancak.

Di sela-sela pelepasan tukik, kelompok juga mengikutsertakan anak-anak sekitar yang diharapkan nantinya bisa meneruskan pelestarian penyu ini. “Penyu ini masih dalam kategori hewan yang dilindungi. Jumlahnya masih sedikit. Dari ribuan tukik (anak penyu) yang kita lepasliarkan ini prosentasenya sangat kecil bertahan di habitatnya hingga dewasa,” ujar Anom. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Ajukan Ganti Rugi Jalani Penjara, Gugatan Praperadilan Toyibi Dikabulkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *