ubud
Terlihat wisatawan berjalan kaki melintas di paping catus pata Ubud yang berlubang. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Dilintasi ribuan wisatawan setiap harinya, namun kondisi paving di jalan catus pata Ubud sangat memperihatinkan. Bahkan hingga kini paving tersebut belum pernah mendapat perbaikan sejak baru terpasang pada awal tahun 2000. Kondisi ini pun mendapat sorotan DPRD Gianyar Ketut Karda.

Pantauan Bali Post, sejumlah ruas paving di catus pata Ubud nampak rusak. Ironisnya kerusakan ini dibiarkan berlarut hingga menimbulkan lubang yang cukup besar. Tak pelak kondisi ini cukup menggangu setiap kendaraan yang mengakut wisatawan. Padahal di lokasi tersebut juga dilintasi ribuan wisatawan berjalan kaki setiap harinya, yang hendak berwisata ke Puri Ubud atau pun sejumlah akomodasi yang ada di seputaran kampung turis itu.

Baca juga:  Hingga Semester I 2021, Masih Ada Seratusan Ribu WNA di Bali

DPRD Gianyar Ketut Karda mengatakan Ubud sebagai barometer daya tarik wisata, seharusnya Ubud mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Namun realitanya masih banyak infrastruktur di Ubud yang rusak tanpa tersentuh perbaikan. “Ubud itu salah satu barometer pariwisata Bali, kemairn Obama juga ke Ubud, jadi kurang elok bila kondisi infra struktur yang seperti ini terus dibiarkan,“ ucapnya.

Ia pun meminta pemerintah segera mengambil langkah memperbaiki papingisasi di Catus Pata Ubud. Sehingga wisatawan yang lebih nyaman saat berkunjunga ke Ubud. “Selain papingisasi trotoar di sepanjang jalur itu juga harus diperbaiki, karena banyak sekali yang rusak, bila sampai ada wisatawan yang jatuh kan berat,“ pesannya.

Baca juga:  Sidak Masih Temukan Kemasan Rusak dan Produk Kedaluwarsa

Sementara Kepala Dinas PU Kabupaten Gianyar Nyoman Nuadi menerangkan jalur di Catus Pata Ubud dari timur ke barat merupakan jalan nasional. Pihaknya pun sudah berupaya berkordinasi terkait kerusakan infrastruktur tersebut. “Saya sudah sampaikan kondisi ini ke provinsi hingga ke pusat, tapi memang belum ada tanggapan, kalau kami di Kabupaten tidak memiliki kewenangan membenahi ini,“ katanya.

Diakui semenjak awal dipasang sekitar awal memasuki tahun 2000, paping di catus pata Ubud memang belum pernah mendapat perbaikan. “Saya kurang ingat tahun tepatnya, tapi dulu paping itu kulitasnya bagus sekali, sehingga bisa dipakai hingga sekarang,“ tandasnya. (manik astajaya/balipost)

Baca juga:  Hingga Agustus, Okupansi di Ubud Lebih dari 70 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *