Peternak memberi pakan pada sapi peliharaannya. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menjelang Idul Adha pada 31 Juli nanti, para peternak sapi mulai beargairah. Harga sapinya mulai merangkak naik. Kenaikan harga bisa mencapai 30 persen.

Situasi ini disambut baik oleh Kelompok Ternak Satwa Winangun, Desa Tangkas, Klungkung. Mereka belakangan makin antusias merawat sapi karena harganya mulai mahal. Dari biasanya Rp 12 juta, naik menjadi kisaran Rp 15 juta, bahkan lebih.

Salah satu peternak Nengah Tanggun, Jumat (24/7) mengatakan sapi jantannya bahkan sudah laku sejak Juni lalu. “Menjelang Idul Adha ini, sangat mendongkrak harga sapi. Terutama sapi jantan, karena dagingnya dianggap lebih baik,” katanya.

Baca juga:  Senator Australia Sebut Kotoran Sapi Bertebaran di Jalanan Bali, Ini Tanggapan Wagub

Sapi Bali memiliki kualitas baik, karena pakannya berupa rumput biasa. Jarang menggunakan obat-obatan tertentu. Peternak hanya memberikan vitamin, saat sapi benar-benar membutuhkannya.

Tanggun awalnya mengaku sempat putus asa bersama peternak lainnya. Ini disebabkan sulitnya mencari pakan. Selain itu, harga jual tidak cocok selama pandemi COVID-19, sehingga keuangan untuk rumah tangga pun tidak bisa dipenuhi.

Peternak di Kecamatan Nusa Penida juga nampak antusias menyambut Idul Adha ini. Salah seorang peternak sapi di Kecamatan Nusa Penida, I Nengah Dharmawan, menyampaikan harga sapi di Nusa Penida, sebelumnya telah mengalami penurunan.

Baca juga:  "Kasepekang" di Desanya, Puluhan KK Asal Tri Eka Buana Urus Pindah KTP

Bahkan, sebelum virus corona mewabah. Tambah anjlok lagi, pasca corona mewabah.

Namun, meski saat itu harga sapi sangat rendah, mereka berusaha merawat dengan baik sapi-sapinya. “Ada juga yang terpaksa menjual murah. Ada yang khawatir, sapinya sudah tua-tua, kalau tidak dijual, malah mati. Kan bisa rugi besar,” katanya.

Dia menambahkan, harga sapi di Nusa Penida mengalami peningkatan sejak akhir Juni lalu. Semakin dekat Idul Adha, peningkatan harga sapi mulai makin dirasakan peternak.

Sebelumnya anakan sapi jantan harganya berkisar Rp 5 juta per ekor. Kini harganya sudah naik berkisar Rp 8,5 juta. Ini cukup membuat peternak bergairah.

Baca juga:  Akan Diubah, Pola Pungutan Retribusi Wisatawan ke Nusa Penida

Kenaikan harga tidak hanya pada sapi utuh. Bahkan, daging sapi di tingkat pasar juga ikut naik. Harganya melonjak sebesar Rp 10 ribu per kg.

Saat ini harga daging sapi sudah mencapai Rp 105 ribu per kg dari sebelumnya Rp 95 ribu. Harganya kemungkinan akan naik lagi menjelang Idul Adha ini.

Bahkan bisa mencapai Rp 120 ribu per kg. “Kalau di tingkat peternak mahal, di pasar biasanya akan ikut mahal,” kata Siti, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Umum Galiran. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *