Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Desakan untuk menghentikan penerapan rapid test dan swab test mengemuka. Hal ini pun mendapat tanggapan ahli virologi FKH Universitas Udayana, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

Prof. Mahardika, Senin (27/7), mengatakan, rapid dan swab test adalah tes kesehatan yang masih sangat dibutuhkan di masa pandemi. Kedua tes ini digunakan untuk kepentingan diagnosa. Tujuannya adalah mendapatkan data awal mengenai kondisi kesehatan seseorang, sehingga dapat diambil tindakan medis selanjutnya.

Baca juga:  Ekspansi dengan Inovasi, Laba BPD Bali Tumbuh 23,75 Persen

“Di masa pandemi ini, diagnosa awal untuk mengetahui orang terjangkit virus memang dengan cara itu. Untuk dokter, ini (rapid test dan swab-red) masih dibutuhkan sebagai alat diagnostik,” katanya singkat.

Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi damai pada Minggu (26/7), bertempat di depan monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar. Mereka melakukan aksi untuk menolak penerapan rapid test dan swab. (Yudi Karnaedi/Balipost)

Baca juga:  Dukung Caleg Tertentu, Netralitas Perbekel Dalam Pemilu Disoroti
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *