Kerangka Rokani dievakuasi dari TKP. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hasil autopsi kerangka Rokani yang ditemukan pinggir sungai wilayah Banjar Parekan, Desa Sibang Gede, Abiansemal, Badung, keluar dari RSUP Sanglah. Hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Kapolsek Abiansemal Kompol I Made Suparta, didampingi Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa, Selasa (28/7) menyampaikan, tim forensik RSUP Sanglah dipimpin Kepala Depertement Kedokteran Forensik dan Studi Mediko-legal FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar, Dr. Ida Bagus Putu Alit, SpFM(K), DFM, melakukan pemeriksaan terhadap penemuan kerangka manusia tersebut menerangkan. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik itu luka-luka maupun patah tulang.

Baca juga:  Warga Temukan Kerangka Manusia

Mengingat jasad tersebut sudah menjadi tulang-belulang dan kehilangan jaringan lunak, maka sebab kematian tidak bisa ditentukan. Tapi dilihat dari adanya kain yang dipergunakan alat jerat, maka cara kematian (manner of death) mati gantung diri dapat dipertimbangkan.

“Hasil autopsi menyimpulkan dari pemeriksaan tulang keselurahannya adalah rangka manusia berjumlah 1 orang, berjenis kelamin laki-laki, ras Mongoloid (termasuk Indonesia), berumur kurang lebih 40 sampai 50 tahun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.

Baca juga:  Kerangka Manusia Ditemukan di Bekas Galian C

Selanjutnya pada Jumat (24/7) pukul 16.00 Wita, kerangka korban diserahkan kepada keluarganya.

Seperti diberitakan, pada Sabtu (4/7), ditemukan tengkorak manusia di areal Tukad Ayung, Banjar Parekan, Sibang Gede, Abiansemal. Disusul ditemukan kerangka manusia di pinggir sungai wilayah Banjar Parekan, Desa Sibang Gede, Abiansemal, Badung, Minggu (19/7).

Di sana juga ditemukan KTP atas nama Rokani (44) asal Dusun Kanigoro, Kelurahan Banaran, Tulungagung, Jawa Timur. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Gubernur Koster Dampingi Menkumham Sosialisasikan UU KUHP
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *