SEMARAPURA, BALIPOST.com – Selama pandemi Covid-19, sejumlah pos anggaran terpaksa dialihkan untuk penanganan Covid-19. Resikonya, ada sejumlah paket pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan tahun ini, meski sudah sempat melalui proses tender. Tercatat, ada emisebanyak 11 paket pekerjaan yang pengerjaannya terpaksa dibatalkan, karena refocusing anggaran ini.

Guna memastikannya sisanya bisa berjalan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengecek perkembangan paket pekerjaan tahun 2020 yang diproses di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Klungkung, Selasa (28/7). Bupati Suwirta mengakui ini dilakukan karena adanya refocusing anggaran dalam penanganan pandemi Covid-19, yang mengakibatkan dibatalkannya beberapa paket pekerjaan yang telah melalui proses tender.

Baca juga:  Di Bali, Terdapat Ratusan Putusan Belum Dieksekusi

Dari data Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa, jumlah paket yang belum diproses sebanyak 1 paket. Sedangkan yang sudah selesai diproses berjumlah sebanyak 21 paket. Adanya refocusing anggaran dalam penanganan pandemi Covid-19, mengakibatkan dibatalkannya 11 paket pekerjaan yang telah melalui proses tender. Sementara itu, untuk paket pengadaan langsung/non tender berjumlah sebanyak 5 paket berstatus sedang dalam proses dan sebanyak 187 paket berstatus sudah selesai proses.

Baca juga:  Jika Anggaran Tak Cukup, Pilgub Bali Lebih Baik Ditunda

“Ini harus dikawal agar yang sudah selesai proses tetap bisa berjalan. Sedangkan yang belum, kami dorong agar prosesnya lebih cepat selesai,” katanya.

Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa IB.Wirawan, menambahkan dari keseluruhan OPD di Lingkunagan Pemkab Klungkung, dikatakan sudah semua menayangkan paket pekerjaan pada aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP ) Perubahan. Paket pekerjaan yang telah masuk per tanggal 24 Juli 2020 di SIRUP tercatat sebanyak 32 paket. Jumlah paket yang sedang diproses sebanyak 10 paket.

Baca juga:  Baru 4 Bulan Kerja di Turki, PMI Asal Buleleng Meninggal Dunia

Terkait perkembangan paket pekerjaan tersebut, Bupati Suwirta berharap dalam proses tender nanti, agar tidak terjadi penawaran yang terlalu rendah. Menurutnya, ini biasanya akan berpengaruh pada kualitas pengerjaan di lapangan. Selain itu proses tender juga supaya diikuti oleh warga lokal dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal. Sehingga tujuan dari pembangunan yaitu dari oleh dan untuk warga dapat terwujud. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *