Atlet PON Bali, M. Akbar Siddik (kanan). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki era new normal ini, Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Bali, berniat mengajak latihan bersama melibatkan 10 atlet PON. Pasalnya, selama pandemi covid-19 ini, para atlet PON lebih banyak latihan mandiri di rumah masing-masing, dengan menjalankan menu latihan yang diberikan pelatih Sandiaz Antonio.

Pelatih taekwondo PON Bali, Sandiaz Antonio, di Denpasar, Senin (3/8) menerangkan, pola latihan selama ini, pihaknya memberikan materi kepada atlet. Selanjutnya, mereka berlatih di rumah, dengan melaporkan rekaman video. “Namun, kami akan berembuk bersama atlet, seraya berkoordinasi dengan Pengprov TI Bali. Tujuannya, untuk menggulirkan program latihan,” ungkap Sandiaz.

Baca juga:  Dewan Minta Evaluasi PPDB Jalur Zonasi

Dia mengemukakan, Pengprov TI Bali juga sedang mengagendakan pelantikan Ketua Umum, AA. Putu Suryawan, bersama jajaran pengurusnya. “Ya.. Kami ingin berlatih bersama taekwondoin PON, namun tetap menonjolkan protokol kesehatan,” tutur dia.

Ia menyebutkan, kesepuluh atlet yang merebut tiket PON Papua adalah Dewa Gede Tri Dharma Duta (-58 kg), Made Vendra Sahisma Dewa (-63 kg), M. Akbar Siddik (-80 kg), Ni Kadek Heni Prikasih (-46 kg), Putu Desya Srinandi Putri (-57 kg), Ni Made Permatasari (-62 kg), Kadek Surya Febriantari (-67 kg), Ni Komang Sri Kristina Putri (+73 kg) nomor laga/kyorugi, M. Abdurahman Wahyu kerapian teknik/poomsae.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya, Tambahan Korban Jiwa dan Kasus COVID-19 Dilaporkan Bali

Menurut dia, kesepuluh atlet berasal dari Badung, Gianyar dan Klungkung. Mereka biasanya berlatih di fitnes kawasan Jalan Pidada, Ubung. Sebelumnya, mereka menjalani tes fisik di GOR Purna Krida, Kerobokan, pada 18 November 2019. “Kalau kami sudah diizinkan berkumpul dan berlatih bersama, kami mulai latihan dari nol, dan program latihan masih umum sampai dengan Desember nanti,” terang Sandiaz.

Dijelaskannya, di antara 10 atlet PON ini, sembilan tinggal di Bali, dan hanya M. Abdurahman Wahyu yang menetap di Jakarta. Untuk itu, latihan bersama bisa dilaksanakan, mengingat latihan bareng melibatkan kurang dari 25 personil. Diakuinya, selama ini ada beberapa kejuaraan poomsae virtual, khusus bagi kategori kelompok umur, sedangkan kejuaraan atlet senior belum ada. “Oleh sebab itu, kami belum bisa menerjunkan atlet PON, yang masuk kategori senior,” kilah Sandiaz. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Ratusan Wanita Gianyar Rawan Sosial Ekonomi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *