Ilustrasi. (BP/tomik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ancaman COVID-19 nampaknya belum berhenti. Catatan kasus positif yang masih tinggi menjadi buktinya, ketika puluhan pasien masih dirawat di RSUD Klungkung. Bahkan, ada enam perawat setempat yang ikut terpapar COVID-19. Mereka langsung ditangani dengan cepat oleh pihak rumah sakit, agar tidak menimbulkan transmisi lokal dan segera sembuh.

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, Selasa (11/8) mengatakan enam petugas kesehatan itu langsung dititipkan pada tiga Ruangan VIP RSUD Klungkung. Setiap ruangan ditempati dua orang. Mereka terpaksa ditempatkan disana, karena ruangan isolasi RSUD Klungkung sudah penuh. Terlebih, satu ruangan isolasi dengan memanfaatkan lantai basement sempat bocor. Sehingga praktis ruangan isolasi hanya memanfaatkan Ruangan Kedondong dan Jambu.

Baca juga:  Aktivitas Pesisir Pantai Agar Waspadai Gelombang Tinggi

“Pemanfaatan Ruangan VIP itu kebijakan rumah sakit, agar mereka dirawat dengan baik dan cepat sembuh. Sehingga segera bisa bertugas kembali,” kata dr. Kesuma.

Saat ini kondisinya sudah cukup baik, karena sejak awal memang tanpa gejala. Dia berharap agar kondisinya terus semakin membaik, hingga hasil swabnya sudah menunjukkan hasil negatif. Selain itu, kabar baiknya, ruangan isolasi yang memanfaatkan lantai basement juga sudah selesai diperbaiki. Sehingga tidak bocor lagi dan layak dimanfaatkan menampung pasien baru. Rencananya, ruangan isolasi yang bisa menampung 20 pasien itu bisa dimanfaatkan kembali mulai Rabu (12/8).

Baca juga:  Bali Kirim Tiga Petinju ke Seleknas

Kesuma mengakui, kerusakan ruangan isolasi di Lantai Basement sejak pertengahan Juli lalu, sempat menjadi keluhan para pasien. Namun, keluhan tersebut langsung ditangani cepat petugas rumah sakit dengan segera melakukan proses perbaikan, sehingga dengan cepat bisa dimanfaatkan lagi. Mengingat penyebaran COVID-19 masih tinggi. Bahkan, ruangan ini dikatakan juga bisa melayani pasien cuci darah.

Total, saat ini masih ada 26 pasien positif COVID-19 dan 22 pasien lainnya dinyatakan suspek. Dari kapasitas 40 orang, isi di dua ruang isolasi tersebut mencapai 44 orang. Sementara 4 orang lagi sedang dirawat serius di ICU COVID. Persoalan lainnya, kata Kesuma, ruang ICU COVID masih kekurangan tenaga perawat. Satu tempat tidur dijaga oleh satu orang yang bertugas maksimal selama 3 jam menggunakan APD lengkap.

Baca juga:  Penggunaan Dana Penanganan COVID - 19 Diharapkan Tidak Tumpang Tindih

Total, didalamnya ada 6 tempat tidur. Sehingga dalam satu ship, memerlukan sedikitnya enam perawat. Jadi, idealnya disana ada 22 tenaga perawat. Sementara sekarang baru ada 12 perawat. “Kami sudah berkoordinasi dengan bapak bupati dan ibu kadis. Nanti akan dibantu tenaga perawat dari puskesmas sebanyak 10 orang,” jelas Kesuma. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *