DENPASAR, BALIPOST.com – SMA PGRI 4 Denpasar semakin mandiri dan terus mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan Drs. Ngakan Nyoman Karta. Jumlah siswa barunya konsisten di tengah persaingan yang sangat ketat. Bahkan sekolah swasta favorit di Jalan Kenyeri, Gang II/27 Sumerta ini dikenal serius menerapkan disiplin protokol kesehatan seperti menyiapkan alat pencuci tangan/hand sanitizer di tiap kelas, wajib masker dan cek suhu tubuh.
Saat Mendikbud memberi sinyal akan membuka PBM tatap muka di zona hijau dan kuning, Kepala SMA PGRI 4 Denpasar Ngakan Nyoman Karta pun sudah menyiapkan sejak awal model PBM tatap muka di era new normal. Sekolahnya sudah membangun RKB, sehingga total memiliki 12 ruang belajar untuk 350 siswanya yang diatur bergiliran masuk sekolah.
Tiap kelas dibatasi untuk 36 siswa sesuai aturan Kemendikbud, mereka dibagi dua ruangan guna menjaga social distancing. Setengah di kelas dan setengah lagi di lab computer, karena mereka juga wajib mendapatkan penguatan bidang TI. Siswa dan gurunya juga disiapkan masuk pagi dan sore karena dibagi dalam dua shift, sehingga guru tetap dibayar sesuai jam mengajarnya.
Sementara siswa yang tak mendapat giliran sekolah, belajar secara daring oleh gurunya. Hanya, kata tokoh masyarakat Desa Suwat, Gianyar ini, pembukaan PBM tatap muka harus mendapat izin Gubernur Bali terlebih dahulu dan di sekolah mendapat izin dari orangtua siswa atau komite sekolah. ‘’Sekolah sudah memikirkan sejak awal jika PBM tatap muka digelar, kami sudah memiliki perencanaan dan eksekusi yang cepat dan tepat,’’ tegas mantan guru SPGN Denpasar ini, Selasa (11/8) kemarin.
Ngakan Nyoman Karta mengungkapkan, pihaknya terus memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain siswa diberi keringanan membayar SPP Rp 50.000 selama pandemi Covid-19, sekolah juga menambah 40 unit komputer, memiliki perpustakaan, lab IPA dan CCTV, dan wifi yang semuanya gratis bagi warga sekolah. Untuk kenyamanan belajar, sekolah ini juga dilengkapi bale bengong dipakai oleh siswa untuk belajar, membaca dan mengakses internet.
Makanya siswa SMA PGRI 4 Denpasar alias SMAGRIPA mengaku sangat rindu belajar lagi di sekolah. Sekolah ini memiliki 12 ekstra unggulan. Di jurnalistik SMAGRIPA meraih juara I pelatihan jurnalistik di Bali Post Goes to School belum lama ini. Ngakan Karta mengatakan soal prestasi akademis dan nonakademis siswanya sejajar dengan sekolah favorit lainnya.
Kuncinya adalah mutu guru, sebab hanya guru yang berkualitas akan menghasilkan lulusan berkualitas. Untuk itu, dia minta lulusannya sekalipun pandemi, terus kobarkan semangat belajar dan melanjutkan studi. Jangan menjadi pengangguran dan tunjukkan prestasi di dunia kerja. (Sueca/balipost)