DENPASAR, BALIPOST.com – Perkembangan kasus COVID-19 di Denpasar mulai menunjukan kurva penurunan. Bahkan, beberapa desa melaporkan nihil kasus baru dalam seminggu.
Menurut Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Minggu (17/8), zona kuning hanya tinggal 6 desa/kelurahan saja. Karena itu, rencana untuk sekolah tatap muka akan dibahas lebih dalam.
Ditemui usap apel HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Kantor Wali Kota, ia mengatakan, zona hijau di Denpasar terus meluas. Ini sejalan dengan semakin berkurangnya kasus positif COVID-19.
Dari 43 desa/kelurahan di Kota Denpasar, sebanyak 37 desa/kelurahan sudah masuk zona hijau, 6 desa/kelurahan lainnya masuk zona kuning. Bahkan dua di antaranya selama 7 hari berturut-turut bertahan dengan zona hijau yakni Kelurahan Renon, Denpasar Selatan dan Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur.
Selama 7 hari tersebut dua desa/kelurahan tidak ada penambahan kasus baru. Nantinya kemungkinan menjadi wilayah awal penerapan sekolah tatap muka.
Kondisi zona hijau tersebut sebagai dasar pembahasan pihaknya terhadap kelanjutan dari proses belajar tatap muka yang rencananya akan diberlakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) paling cepat September 2020 mendatang. “Saat ini Denpasar masih tersisa 6 desa/kelurahan yang masuk zona kuning. Nanti dasar itulah yang kami bawa untuk pembahasan belajar tatap muka,” jelasnya.
Jika nantinya pembahasan menunjukan bisa dilakukan sekolah tatap muka, kemungkinan awal pemberlakuan baru bisa di dua wilayah yang masih bertahan dengan zona hijau dalam satu minggu berturut-turut. Sehingga pelaksanaan sekolah tatap muka tidak lagi menimbulkan klaster baru dalam penyebaran COVID-19.
Namun, Rai Mantra menambahkan, daerah yang sudah hijau, bisa jadi kembali ke kuning. Mengingat penyebaran kasus Covid-19 masih terjadi. “Inilah perlu kewaspadaan semua pihak untuk bisa menekan kasus baru terjadi lagi,” tegasnya. (Asmara Putera/balipost)