Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kunjungan ke perpustakaan daerah Bali kini dibatasi setelah dibuka kembali pada Juni lalu. Untuk diketahui, perpustakaan ini sempat tutup sejak pertengahan Maret lalu karena pandemi COVID-19.

“Kita batasi, tidak seperti dulu. Terutama anak-anak PAUD dan SD, belum kita ijinkan untuk kesini,” ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Luh Putu Haryani di Denpasar, Kamis (20/8).

Haryani menambahkan, pengunjung juga tidak diperkenankan bergerombol di perpustakaan untuk menerapkan physical distancing. Pengunjung dibatasi maksimal sekitar 20 orang saja agar ruangan perpustakaan tidak terlalu penuh.

Baca juga:  Didanai DAK, Gianyar Bangun Perpustakaan Inklusi Sosial

Padahal sebelum pandemi, kunjungan bisa mencapai 200 orang bahkan lebih. “Maksimal 20 orang, yang lain jangan dulu kita kasih. Nanti berbaur,” jelasnya.

Itu sebabnya, lanjut Haryani, kunjungan dari TK/PAUD dan SD belum diijinkan karena mereka berisiko untuk bergerombol. Kemudian, kunjungan pada hari Sabtu dan Minggu sementara ini juga masih ditutup.

Para pengunjung harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Salah satunya memakai masker. Walaupun sekarang adalah era digital, namun keberadaan perpustakaan dikatakan tetap diminati masyarakat.

Baca juga:  Dari Omicron Diminta Tak Dipolitisir hingga Gudang di SMKN 1 Tegallalang Roboh

Selain membaca buku, pengunjung juga kerap mencari koran yang memang selalu disiapkan di perpustakaan. “Saat perpustakaan ditutup, banyak yang datang dan bertanya apakah perpustakaan sudah dibuka atau belum,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *