SURABAYA, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Angka kemiskinan di tengah pandemi COVID-19 ini mengalami peningkatan, dari 10 persen menjadi 11 persen.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan penyaluran bantuan sosial penting dilakukan agar seluruh bantuan dari pemerintah tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran. Apalagi data dari BPS menunjukkan adanya peningkatan angka kemiskinan di Jatim di tengah pandemi COVID-19.
Alokasi dana desa tahun ini mencapai 7,5 triliun rupiah untuk 7.724 desa. Untuk realisasinya, sampai tanggal 24 Agustus telah tersalurkan 5,9 triliun rupiah atau 78 persen. Dalam rangka pemulihan ekonomi masa pandemi COVID-19, dana desa dapat digunakan untuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada keluarga miskin selama 6 bulan dengan rincian 3 bulan pertama mendapatkan 600 ribu rupiah dan 3 bulan kedua mendapat 300 ribu rupiah.
Dijelaskan Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Moch. Yasin, keluarga yang telah menerima manfaat BLT sebanyak 863 ribu keluarga. Dua kabupaten yang sudah tersalurkan seratus persen adalah Madiun dan Tulungagung. (Feri Saputra/Surabaya TV)