GIANYAR, BALIPOST.com – Kegiatan penukaran sampah plastik dengan beras yang dilakukan komunitas peduli kebersihan lingkungan makin disambut antusias masyarakat. Kondisi itu terungkap saat kegiatan penukaran sampah plastik atau plastic exchange di Desa Guwang dan Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (30/8).
Kegiatan tersebut diinisiasi para pegiat lingkungan. Pantauan pelaksanaan plastic exchange di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, warga mulai kalangan pelajar, remaja, para orang tua, ramai menukar sampah plastiknya dengan beras.
Sampah plastik berbagai jenis untuk 1 kg ditukar dengan 1 kg beras. Beberapa warga ada yang menggotong sampahnya hingga ke lokasi.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Wayan Kujus Pawitra, mengatakan kegiatan ini layak ditularkan sebagai bagian penting dalam penanganan kebersihan lingkungan. Menurutnya, plastik exchange tak sekadar barter karena memiliki beberapa makna prinsip dalam masyarakat.
Antara lain, penukaran sampah plastik dengan beras merupakan wujud langsung penghargaan kaum peduli lingkungan atas kesadaran masyarakat yang makin tertib dalam menangani sampah. Kegiatan ini pula sekaligus menjadi kepedulian sosial secara nyata para peduli lingkungan terhadap warga yang sedang terdampak COVID-19.
Oleh karena itu, pemerintah wajib hadir untuk mendorong dan mengapresiasi kegiatan ini hingga berhasil optimal. “Kita patut berbangga, bahwa suasana pandemi tak jadi halangan bagi masyarakat dalam mengatasi sampah. Ini patut kita giatkan lagi,” jelas pejabat yang juga Sekretaris DPRD Gianyar ini.
Kujus Pawitra menilai plastic exchange salah satu kegiatan yang dapat merangsang pembangunan bank sampah. Bank sampah yang ada juga makin dihidupkan.
Selain di Guwang, plastic exchange diadakan di Banjar Cagan, Desa Pejeng, Tampaksiring, dan sejumlah tempat lainnya. Dikatakan semakin menjamurnya plastik exchange di sejumlah desa menandakan tingginya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap kondisi sosial. (Manik Astajaya/balipost)