DENPASAR, BALIPOST.com – Posisi tidur bayi sering menjadi pertanyaan para orangtua. Meski sejak dulu kebanyakan bayi ditidurkan telentang, tapi banyak orangtua khawatir kalau kepala bayinya bisa menjadi peyang (datar di satu sisi).
Di sisi lain, bayi yang tidur tengkurap umumnya terlihat lebih nyenyak saat tidur. Namun, tetap saja ada kekhawatiran lain dengan menidurkan bayi dalam posisi ini. Sebenarnya, bagaimana posisi tidur bayi yang terbaik?
Dikutip dari klikdokter.com, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), posisi tidur bayi yang terbaik adalah telentang. AAP menganjurkan agar bayi dibiasakan tidur telentang, setidaknya hingga usia satu tahun. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.
Di banyak negara, jumlah kematian bayi karena SIDS menurun dengan menerapkan aturan tidur telentang pada bayi.Untuk mencegah kepala bayi menjadi peyang bila tidur telentang, biasakan untuk memindahkan posisi kepalanya sedikit menoleh ke kanan atau kiri setiap 1-2 jam.
Hindari menidurkan bayi dalam posisi kepala yang sama terus-menerus. Sementara itu, posisi tengkurap sebetulnya boleh saja dilakukan asalkan hanya sesekali dan harus dalam pengawasan orangtua.
Posisi ini juga sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah mampu membolak-balikkan badannya sendiri. Pastikan juga gerakan dadanya saat bernapas tetap teratur. Jauhkan dari bantal, selimut, atau benda-benda yang dapat menutupi hidungnya saat tidur tengkurap. (Goes Arya/balipost)