Dewa Rai. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketersediaan ruang isolasi untuk pasien positif terpapar COVID-19 di RSUD Wangaya, Denpasar kini sangat minim. Ini dampak kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar yang meningkat cukup signifikan dalam seminggu terakhir.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Kamis (10/9), bahwa hingga saat ini ruangan isolasi yang ada di RSUD Wangaya hampir penuh. Bahkan beberapa waktu lalu sempat tidak ada yang kosong.

“Saya tadi sudah cek ke Rumah Sakit Wangaya. Itu tingkat hunian, tingkat keterisian dari ruang isolasi yang ada di Rumah Sakit Wangaya sudah 99 persen, nyaris penuh. Bahkan sempat waktu ini penuh terisi”, terangnya.

Baca juga:  Uji Coba Bus Listrik, Ini Kata Gubernur Bali

Sebelumnya, pihak rumah sakit dan pemerintah Kota Denpasar sempat menambah ruang isolasi. Yang awalnya 12 ruangan di Merak, ditambahkan dengan merubah ruang perawatan VIP, sehingga menjadi 41 ruangan isolasi.

“Kita sudah tambah dengan ini, sudah penuh lagi. Dulu awalnya kita, dari bulan Maret sampai Mei itu 12, kan ada masuk dan keluar, itu masih bisa. Karena tingkat kesembuhannya bagus,” jelasnya.

Karena meningkat, pihak RS menambah ruang isolasi dengan merubah ruang VIP yang ada di paviliun Praja Amertha sehingga menjadi 41 ruang isolasi. “Dan saat ini kondisinya juga sudah penuh,” papar Dewa Rai.

Dewa Rai menambahkan, bahwa tidak semua yang positif Covid-19 dirawat di RSUD Wangaya, melainkan hanya yang memiliki gejala berat. Sedangkan orang dengan gejala ringan disarankan untuk isolasi di beberapa rumah singgah yang telah disediakan di Bapelkes, Pering, Wisma Bima.

Baca juga:  April, Jumlah Wisman ke Bali Naik Dibandingkan Bulan Sebelumnya

Namun kondisi rumah singgah tersebut, kini mulai penuh. Oleh karena itu beberapa pasien positif COVID-19 yang bergejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. “Yang bergejala ringan bahkan ada yang kami sarankan isolasi mandiri di rumah. Yang dirawat di ruang isolasi RSUD Wangaya hanya yang memiliki gejala berat atau penyakit bawaan,” katanya.

Sementara itu, sampai saat ini di Kota Denpasar sudah 126 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. “Itu 126 orang baik dokter, perawat maupun bidan dari awal pandemi ini,” imbuhnya.

Baca juga:  Begini Tips Libur Panjang Aman Dari Covid-19

Selain itu beberapa Puskesmas juga sempat ditutup dikarenakan ada tenaga kesehatan Puskesmas tersebut terpapar Covid-19.

Berdasarkan data terakhir kumulatif, kasus positif Covid-19 hampir mencapai 2 000-an, yakni 1.909 kasus. Selain itu, selama seminggu ini kasus kematian juga terus terjadi.

Dari data tersebut menandakan bahwa kondisi ini sangat urgent untuk diperhatikan bersama, agar penyebaran COVID-19 terkendali. Ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama, bahwa untuk memutus mata rantai COVID-19, salah satu jalan yang paling tepat saat ini adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *