SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tim gabungan terdiri dari Sat Pol PP dan Damkar, TNI/Polri, kembali turun ke sejumlah pusat keramaian di sekitar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Jumat (18/9). Wilayah ini setiap harinya cukup padat penduduk, karena adanya aktivitas pelabuhan rakyat dan pasar.
Hasilnya, petugas masih saja menemukan sejumlah warga yang maboya, tidak sungguh-sungguh menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya, maskernya hanya menutup dagu.
Kasatpol PP dan Damkar Klungkung, Putu Suarta, mengatakan petugas turun ke sejumlah tempat, seperti di Pelabuhan Tribuana, Banjar Bias dan Pasar Kusamba. Untuk di Pelabuhan Tribuana, petugas sudah menemukan penggunaan masker dengan benar. Baik penumpang yang akan berangkat ke Nusa Penida, maupun dari arah sebaliknya.
Ini menunjukkan kesadaran warga sudah mulai meningkat. Sehingga, penyebaran COVID-19 ke Nusa Penida ini pun sejauh ini sangat minim.
Sementara di Pasar Kusamba, petugas kembali menemukan lima orang yang tidak memakai masker dengan benar. Mereka langsung diberikan surat teguran, karena maskernya hanya menutup di dagu. Malah ada maskernya ditempatkan menutup leher.
Jika ini tidak ditertibkan, dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster pasar lagi, yang dampaknya sangat cepat meluas menular kepada warga lain. “Kami sudah meminta mereka yang melanggar agar menandatangani surat pernyataan, bahwa tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” tegasnya.
Jika dipergoki mengulangi kesalahan yang sama lagi, maka tidak menutup kemungkinan akan diterapkan sanksi tegas sesuai dengan aturan Pergub maupun Perbup. Warga diminta mampu menaati aturan, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain, dari ancaman penularan COVID-19. Sebab, pandemi ini belum berakhir, malah menunjukkam tren peningkatan lagi.
Sebelumnya, penertiban juga dilakukan di tempat-tempat umum lainnya seperti di Pantai Kampung Kusamba. Di sana petugas kata Suarta, juga ditemukan pelajar SMP yang tidak memakai masker. Hal serupa juga ditemukan saat Tim Gabungan turun ke Pantai Klotok. Lima pelajar SMA juga tak memakai masker.
Karena masih pelajar, mereka langsung diberikan hukuman di tempat, untuk push up di tengah keramaian warga untuk memberi efek jera. Tidak hanya yang dihukum, tetapi juga yang melihat proses hukuman tersebut, agar setiap pergi ke luar rumah wajib gunakan masker. “Jadi, warga yang dihukum ditonton warga lain. Sehingga, yang menonton maupun yang ditonton sama-sama jera, agar selalu disiplin mengenakan masker,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)