BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli mengajukan permohonan bantuan dana ke pemerintah pusat untuk merevitalisasi Pasar Singamandawa di Kecamatan Kintamani. Nilai bantuan yang diusulkan mencapai Rp 180 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan mengatakan, sesuai rencana, Pasar Singamandawa akan dibangun ulang tiga lantai. Pasar dibangun berkonsep terintegrasi dengan pariwisata. Pada lantai satu direncanakan untuk pasar tradisional. Kemudian di lantai dua, diperuntukan untuk pedagang pakaian, souvenir dan dagangan kering-kering lainnya.
Sedangkan lantai tiga, dikhususkan untuk kuliner khas Bangli. “Di lantai tiga nanti juga akan ada “coffee shop” untuk memperkenalkan produk kopi Kintamani. Jadi sambil minum kopi, pengunjung bisa menikmati panorama gunung dan danau Batur dari sana. Karena viewnya di sana luar biasa bagusnya,” jelasnya, Jumat (18/9).
Pasar Singamandawa juga akan dilengkapi “cold storage” dan pengolahan sampah. Lokasinya terpisah dari bangunan tiga lantai itu.
Untuk membangun dan merevitalisasi pasar tersebut, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 180 miliar. Pemkab Bangli telah mengajukan proposal bantuan untuk membiayai kegiatan tersebut ke kementerian perdagangan sekitar satu bulan lalu.
Gunawan mengaku sejauh ini, belum ada kabar tindaklanjut dari proposal yang telah diajukan itu. Menurut informasi, katanya nanti akan ada surat balasan dari pusat. Pihaknya pun sangat berharap proposal itu bisa disetujui. Sehingga rencana revitalisasi Pasar Singamandawa sejak lama, bisa terealisasi.
Sementara itu, disinggung mengenai tempat yang disiapkan untuk merelokasi pedagang nantinya jika kegiatan pembangunan pasar sudah bisa dimulai, Gunawan mengatakan masih di areal Pasar Singamandawa. Jelasnya, luas pasar Singamandawa sekitar satu hektar lebih. Masih ada beberapa space yang menurutnya bisa dipakai sebagai tempat merelokasi pedagang sementara. “Harapan kami pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk pembangunan Pasar Singamandawa,” harapnya. (Dayu Rina/Balipost)