I Gusti Agung Arisantha. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jembrana, Minggu (20/9) malam mengkonfirmasi adanya lonjakan drastis jumlah warga terkonfirmasi COVID-19. Total dalam sehari, hasil Swab menunjukkan ada 26 orang positif COVID-19.

Jumlah ini rekor tertinggi sejak wabah melanda. Juru Bicara GTPP COVID-19 Jembrana, I Gusti Agung Arisantha mengatakan 26 warga yang terkonfirmasi positif tersebut merupakan hasil tracing klaster sebelumnya, klaster baru dan pasien baru (tindaklanjut rapid tes reaktif).

“Jumlah 26 ini merupakan lonjakan besar selama enam bulan ini. Kami meminta masyarakat untuk secara massif disiplin menerapkan prokes,” ujarnya.

Baca juga:  Tren Kasus Positif COVID-19 di Bali Turun, Transmisi Lokal Masih Terus Bertambah

Yang harus menjadi perhatian menurutnya adanya klaster keluarga dan klaster kegiatan pitra yadnya. Sejumlah pasien dari tracing diketahui bersumber dari kegiatan orang meninggal di Dauhwaru.

Selain itu yang menjadi perhatian juga masih adanya tenaga kesehatan yang positif COVID-19. Di antaranya Puskesmas Pekutatan 1 dokter dan 1 bidan, Puskemas Yehembang 1 bidan dan satu tenaga administrasi, Puskesmas di Mendoyo satu orang juru malaria, dan Puskesmas Jembrana I, ada satu orang bidan. Total ada lima nakes yang positif.

Baca juga:  Beredar di Medsos, Foto Tebing Longsor di Pantai Balangan

“Klaster keluarga masih naik, klaster kantor juga masih ada. Prokes kami harapkan dilaksanakan saat kegiatan adat di Bali. Bagaimana pelaksanaan di masyarakat, dari jumlah orang dibatasi, wajib masker dan cuci tangan serta jaga jarak,” ujarnya.

Sedangkan untuk nakes di faskes juga kena, sejatinya protokol kesehatan sudah dilakukan ketat di faskes. APD sudah bagus, hanya saja perilaku di luar institusi yang menjadi pemicu. Karena itu disiplin pelaksanaan prokes harus dilakukan.

Baca juga:  Hingga 60 Persen Masyarakat Indonesia Terpapar Hoaks

Selain Nakes ada lima orang. Dari polisi juga ada 3 orang yang positif. Jumlah kumulatif yang positif 236 orang di Jembrana.

Yang sembuh dua orang. Suspek dirawat 10 orang.

Sebelum ada penambahan ini, RSU Negara sudah merawat 23 pasien. Dengan ada penambahan ini meskipun sudah ada penambahan ruangan di RSU Negara untuk isolasi masih kurang. Total di RSU ada 42 bed.

Sementara total 47 orang. “Ini kita masih koordinasi. Meskipun sudah ada penambahan bed. Tapi masih kurang,” tambahnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *