BANTEN, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung acara Pesona Wisata Religi Banten Bersholawat. Acara akan dilaksanakan di Masjid Nurul Ilmi Telaga Bestari, Tangerang, Minggu (16/7).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan mengatakan, acara ini merupakan kerjasama Kemenpar dengan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Nurul Ilmi Telaga Bestari.
Rencananya akan hadir penceramah KH. Jujun Junaedi, KH.Danial Lutfhy M.Sos dan jamaah yang akan hadir di acara akbar tersebut. Kata Esthy, Kemenpar mendukung kegiatan yang didalamnya ada dzikir akbar, tawashul, dan manaqib qubro.
Kegiatan ini inisiatif positif para jamaah dan masyarakat dalam upaya menggerakan aktivitas keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.
”Kemenpar melakukan dukungan berupa promosi wisata religi untuk menggerakan jumlah pengunjung wisatawan baik wisatawan dari lokal Banten dan luar Banten seperti Jakarta, Lampung, Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Acara ini juga gaungnya akan bisa dirasakan oleh suadara-saudara kita dari Timur Tengah,” ujar Esthy yang juga diamini Wawan.
Wawan menambahkan, acara ini juga sangat bermanfaat untuk kondisi Indonesia secara fisik maupun rohani. Pasalnya, imbuh Wawan, acara ini juga menciptakan suasana penuh damai, bukti Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia sebagai agama Rahmatan Lilallamin.
”Bahwa semuanya punya semangat damai itu indah, dan saling menghormati antarsesama,”kata Wawan.
Sekadar informasi, Pesona Wisata Religi Banten Bersholawat, Berdzikir dan Manaqib Qubro rutin diadakan di Banten. Wisata Rohani adalah wisata yang sangat menyejukan hati dan menentramkan lahir batin.
”Inilah makna dari wisata religi, sejatinya ada pada wisata rohani, wisata secara spiritual yang sangat esensial, rohani kita berwisata kepada sang pencipta melalui dzikir,” ujar Wawan dengan bersemangat.
Wawan juga memaparkan, kegiatan ini bertujuan mempromosikan salah satu Pesona Indonesia dalam bentuk atraksi budaya wisata religi yang menjadi daya tarik pariwisata. Serta mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain seperti akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media, untuk menjadikan tempat-tempat religi sebagai upaya membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi di dunia internasional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wisata religi menambahkan unsur budaya lokal sebagai central point, bahwa budaya memang menjadi atraksi pariwisata paling kuat dan sustainable. wisata religi masuk dalam promosi wisata budaya 60% portofolio pariwisata itu karena budaya, 35% nature atau alam dan sisanya, 5% manmade.
”Banten khususnya sangat strategis sekali dalam upaya mengembangkan destinasi berbasis religi karena Banten mempunyai sejarah dan bergelar Kota santri. Banyak situs-situs sejarah religi seperti Masjid Kuno Banten Lama, Banten mempunyai tokoh besar seperti; Sultan Maulana Hasanuddin, dan Sultan Ageng Tirtayasa. Ini harus terus dijaga,” kata Menpar Arief Yahya.
Dipilihnya dukungan ke Banten, selain masuk daftar 10 destinasi prioritas, juga karena sebagai penyangga Ibu Kota negara dengan faktor jarak yang relatif dekat (proximity) dan akses yang bisa menjangkau ke semua provinsi di Jawa dan Sumatera. ”Jadi Banten sebagai kota Wisata Religi yang layak dikunjungi oleh wisatawan,” kata pria asli Banyuwangi ini. (kmb/balipost)