Gusti Ngurah Danendra Hazel Devananda (kiri) bersama Gusti Bagus Gopala Sulaksana. (BP/Nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan tiga peselancar yakni Gusti Made Oka Sulaksana, bersama putranya Gusti Bagus Gopala Sulaksana, serta peselancar lainnya Gusti Ngurah Danendra Hazel Devananda. Oka Sulaksana turun di nomor RSX, kemudian Gopala di nomor RS One, serta Danendra Hazel big techno.

Gopala Sulaksana, di Denpasar, Minggu (4/10) menerangkan, dirinya pada Pra PON di Pantai Ancol, Jakarta, menduduki peringkat IV. Akan tetapi, Gopala mematok target emas pada event resmi PON di Papua 2021. “Saya tetap optimis bisa finish tercepat, sembari menyumbang emas buat Bali,” ujar Gopala.

Baca juga:  Diskop UKM dan Perdagangan Badung Kurasi produk UMKM

Ia optimis menyabet emas, sebab persaingan antarpeselancar sangat ketat dan selisih waktunya terpaut sangat tipis. Gopala mengakui, faktor yang menentukan pada cabor yang dipengaruhi alam ini, mulai tiupan angin, kemahiran atlet memainkan alat, sampai kondisi alat saat bertanding. “Peralatan seluruh peserta hampir sama dan standar merknya, tetapi terkadang kesalahan penyetelan sedikit saja bisa berpengaruh pada kecepatan papan selancar,” ucapnya.

Gopala menyebutkan, dalam tiap lomba biasanya memakan waktu tiga hari. Jadwal tiap harinya peselancar harus melahap empat race, sehingga totalnya 12 race. “Kami selalu bergantian finish terdepan pada tiap race,” jelas Gopala. Ia mengakui, sederet pesaing beratnya seperti Ridwan (DKI) dan Deky (Banten). “Saya siap mengalahkan mereka pada PON di Bumi Cendrawasih,” terang dia.

Baca juga:  Peselancar Hazel Tampil di Hongkong Terbuka

Gopala sejak SMP menekuni olahraga selancar ini, karena ayahnya Gusti Made Oka Sulaksana menjadi atlet andalan Bali, sekaligus ikon selancar Bali. Gopala berlatih bersama kakaknya I Gusti Ayu Candra. Namun, untuk PON Papua ini, Gusti Ayu Candra tidak lolos PON.

Seorang peselancar Bali lainnya yang lolos PON, Gusti Ngurah Danendra Hazel, juga menggeluti selancar sejak SMP. “Saya ini menyukai olahraga air, sebelumnya juga hobi berenang. Selanjutnya, saya diperkenalkan ayah untuk berlatih selancar, ditangani pelatih Oka Sulaksana,” kata dia. Danendra Hazel juga menduduki peringkat IV di ajang Pra PON pada nomor big techno.

Baca juga:  FPTI Bali Optimis Desak Rita Lolos Olimpiade

Pesaing terberat di kelas ini seperti Viko dan Deva. Namun, Danendra Hazel tetap yakin bisa menyumbang emas. “Jika kekurangan penyetelan alat harus diimbangi fisik dan stamina yang tangguh,” tuturnya. Diakuinya, cabor selancar ini memang memerlukan tiupan angin, namun tiupan anginnya tidak boleh terlalu kencang, atau justru melemah. “Cuaca yang bagus untuk peselancar tiupan anginnya normal-normal saja,” ungkapnya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *